Pada tanggal 1 Desember, informasi dari Rumah Sakit Anak Thanh Hoa menyebutkan bahwa pasien NTTA (15 tahun, tinggal di distrik Trieu Son) setelah 4 hari dirawat karena luka gigitan ular, kini telah pulih dan baru saja keluar dari rumah sakit.
Pasien A. selama perawatan di Rumah Sakit Anak Thanh Hoa
FOTO: RUMAH SAKIT ANAK THANH HOA
Sebelumnya, pasien A. sedang bermain di dekat rumahnya ketika ia digigit ular di tumit kirinya. Kerabatnya tidak langsung membawanya ke rumah sakit, melainkan mengobatinya dengan obat tradisional, yaitu mengoleskan daun sirih pada lukanya.
Namun, luka pasien A tidak kunjung sembuh, malah semakin parah. Area gigitan ular tersebut bengkak, nyeri, dan memar, sehingga keluarganya membawanya ke Rumah Sakit Anak Thanh Hoa untuk dirawat.
Setibanya di rumah sakit, para dokter memeriksa dan menemukan bahwa pasien A. menderita gangguan pembekuan darah dan berada dalam kondisi yang sangat serius. Para dokter membersihkan luka dan memberikan serum antibisa sesuai dengan rejimen pengobatan gigitan ular dari Kementerian Kesehatan . Untungnya, kondisi pasien A. berangsur-angsur pulih dan ia diperbolehkan pulang setelah 4 hari perawatan.
Menurut informasi dari Rumah Sakit Anak Thanh Hoa, rumah sakit tersebut saat ini sedang merawat pasien berusia 13 tahun yang digigit ular hijau dengan serum antibisa. Kondisi kesehatan pasien membaik.
Rumah Sakit Anak Thanh Hoa menganjurkan agar penderita digigit ular tidak sembarangan menggunakan obat herbal yang tidak diketahui asal muasalnya, tetapi segera membawa korban gigitan ular ke fasilitas medis agar dapat segera diobati.
Sejak 2017, Rumah Sakit Anak Thanh Hoa telah menerapkan metode penanganan gigitan ular dengan serum antibisa, sehingga pasien tidak perlu dipindahkan ke tingkat perawatan yang lebih tinggi.
Komentar (0)