Kontainer pengiriman dari China di Pelabuhan Los Angeles di Wilmington (California, AS) pada tanggal 4 Februari.
Reuters melaporkan pada tanggal 6 Februari bahwa Tiongkok telah secara resmi mengajukan gugatan kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) tentang tarif yang dikenakan Presiden AS Donald Trump pada barang-barang Tiongkok.
Dalam pernyataan yang dikutip oleh WTO, Tiongkok mengatakan tindakan tersebut tampak tidak konsisten dengan kewajiban AS berdasarkan perjanjian yang mengarah pada pembentukan badan perdagangan tersebut, dan menunjuk pada sifat diskriminatif tarif AS.
"Tiongkok berhak mengambil langkah-langkah tambahan dan mengajukan keluhan terkait isu-isu yang diidentifikasi di sini, selama konsultasi, dan dalam setiap permintaan pembentukan panel di masa mendatang," demikian pernyataan Tiongkok, tanpa merinci langkah-langkah yang dimaksud.
Trump naikkan pajak, Tiongkok langsung balas
Pada tanggal 1 Februari, Tn. Trump mengumumkan tarif atas barang-barang dari Meksiko, Kanada, dan Tiongkok, yang memaksa mereka menghentikan aliran obat adiktif fentanil, serta memaksa Meksiko dan Kanada menghentikan aliran imigran ilegal ke AS. Ia kemudian menunda tarif atas kedua negara Amerika Utara tersebut, tetapi tetap mengenakannya atas Tiongkok.
Trump berencana mengenakan tarif 10% atas barang-barang dari Tiongkok. Beijing kemudian mengumumkan akan mengajukan gugatan ke WTO.
Sejak Desember 2019, sistem penyelesaian sengketa WTO lumpuh akibat runtuhnya Badan Banding, yang memegang keputusan akhir dalam sengketa. Pemerintahan Trump pertama dan kemudian mantan Presiden Joe Biden memblokir penunjukan hakim baru untuk Badan Banding, yang mereka anggap sebagai penyalahgunaan kekuasaan kehakiman dalam sengketa. Badan tersebut tidak dapat berfungsi jika jumlah hakimnya kurang dari tiga.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/bi-my-ap-thue-trung-quoc-khoi-kien-len-wto-185250206071103265.htm
Komentar (0)