Realitas di Komune Van Ban menunjukkan bahwa model budidaya labu merupakan arah yang sangat efektif, mendorong perkembangan ekonomi rumah tangga. Beberapa tahun yang lalu, lahan seluas 3.000 m² milik keluarga Bapak Do Thanh Binh di Desa Na Thai masih ditanami padi dan jagung, dengan efisiensi ekonomi yang rendah. Berkat propaganda Asosiasi Petani Komune dan partisipasi dalam pelatihan teknis, Bapak Binh dengan berani mengambil keputusan berani: mengalihfungsikan seluruh lahan yang tidak produktif ini untuk budidaya labu.

Kebun labu milik Tuan Do Thanh Binh penuh dengan buah.
Dari pionir menjadi penghasilan yang mengesankan
Setelah hampir dua tahun, keputusan itu membuahkan hasil. Ia tidak hanya memanen tanaman utama dengan hasil 4 ton, tetapi juga dengan berani menanam tanaman tambahan di luar musim. Dengan harga jual yang stabil, labu tersebut telah menghasilkan pendapatan yang mengesankan bagi keluarganya, sekitar 160 juta VND per tahun. Ini merupakan bukti nyata efektivitas model budidaya labu tersebut.
Berbagi tentang proses budidaya, Bapak Binh mengakui adanya kesulitan di awal, tetapi hasilnya sangat menggembirakan: "Tahap tersulit adalah pembibitan, yang sangat dipengaruhi oleh serangga, cuaca, dll. Setelah tahap ini selesai, dan tanaman mulai merambat ke teralis, hasilnya juga baik. Menanam labu jenis ini menghasilkan hasil panen yang baik, produknya mudah dikonsumsi, saya masih ingin memperluas lahan lebih jauh."
Penyebaran berbagi dan arah yang benar
Penyebaran model budidaya labu tidak hanya berasal dari berbagi pengalaman para pionir seperti Bapak Do Thanh Binh, tetapi juga dari kunjungan lapangan dan pengalaman belajar yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Dari kunjungan lapangan ke Bac Kan inilah kepercayaan terhadap labu mulai ditanam.
Ibu Dang Thi Tuyet adalah salah satu peserta perjalanan tersebut dan bertekad untuk membawa pulang model tersebut untuk diterapkan di rumah. Ia berkata: "Keluarga saya hanya melakukan uji coba panen di musim pertama, tetapi hasilnya sangat harum dan kualitasnya juga bagus. Ketika semua orang mencobanya, mereka semua berkomentar bahwa labu tersebut sangat harum dan lezat."

Ibu Dang Thi Tuyet memutuskan untuk menanam labu setelah perjalanan belajar.
Menuju produk OCOP, mempromosikan pembangunan ekonomi berkelanjutan
Keberhasilan model budidaya labu ini bukanlah suatu kebetulan. Hal ini merupakan hasil dari proses penelitian dan orientasi sistematis dari pemerintah daerah, yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi jangka panjang.
Berbicara tentang orientasi masa depan, Ibu Trinh Thi Hoa, Ketua Asosiasi Petani Kelurahan Van Ban, menekankan tujuan menjadikan labu sebagai produk unggulan, yang berkontribusi pada pembangunan ekonomi secara keseluruhan: "Saat ini, permintaan pasar terhadap labu sangat besar, sehingga kami berharap masyarakat terus memelihara dan mengembangkan model ini agar dapat menjadikan tanaman ini sebagai tanaman komoditas dan masuk dalam daftar produk OCOP lokal dalam waktu dekat."
Tanaman labu tidak hanya menghasilkan efisiensi ekonomi 7-8 kali lebih tinggi daripada tanaman tradisional, tetapi yang lebih penting, tanaman ini telah berkontribusi pada perubahan pola pikir produksi petani Van Ban. Dari produksi yang kecil dan terfragmentasi, masyarakat telah belajar bagaimana terhubung untuk menciptakan area produksi komoditas yang terkonsentrasi. Kisah di Van Ban telah menegaskan arah yang benar, berkontribusi pada peningkatan pendapatan masyarakat dan mendorong pembangunan sosial-ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Sumber: https://baolaocai.vn/bi-thom-van-ban-thay-doi-tu-duy-lam-giau-tu-dat-post885754.html






Komentar (0)