Kementerian Kesehatan secara tegas menyatakan bahwa tanggung jawab fasilitas pemeriksaan kesehatan adalah mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan tentang pemeriksaan kesehatan, yaitu Undang-Undang tentang Pemeriksaan dan Pengobatan Kesehatan dan dokumen petunjuk pelaksanaan Undang-Undang tentang Pemeriksaan dan Pengobatan Kesehatan;
Menerbitkan formulir dan menerbitkan surat keterangan sehat yang memuat secara lengkap informasi minimal sebagaimana tercantum dalam Lampiran 02 dan Lampiran 03 yang diterbitkan bersama Surat Edaran ini, serta melakukan pemutakhiran informasi pemeriksaan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 36/2024/TT-BYT tanggal 16 November 2024 tentang Standar Kesehatan, Pemeriksaan Kesehatan bagi Pengemudi dan Pengendara Sepeda Motor Khusus; Pemeriksaan Kesehatan Berkala bagi Pengemudi Mobil; dan Basis Data Kesehatan Pengemudi dan Pengendara Sepeda Motor Khusus.
Surat Edaran Nomor 42 mengatur bahwa pengemudi kendaraan kereta api harus memenuhi standar kesehatan berikut:
STT | Spesialisasi | Orang dengan salah satu kondisi medis atau disabilitas berikut tidak memenuhi syarat untuk mengemudikan kendaraan kereta api: |
1 | PSIKOLOGI | Penyakit mental yang sudah diobati dan distabilkan sepenuhnya tetapi berlangsung kurang dari 24 bulan |
2 | SARAF | - Epilepsi; - Kelumpuhan satu atau lebih anggota tubuh; - Sindrom ekstrapiramidal; - Gangguan sensori superfisial atau gangguan sensori mendalam; - Pusing karena penyebab patologis |
3 | MATA | - Jarak pandang masing-masing mata: mata baik < 8/10 atau mata buruk < 5/10 (termasuk koreksi dengan kacamata); - Kesalahan refraksi dengan nomor kacamata: > + 5 dioptri atau > - 8 dioptri; - Lapangan pandang horizontal kedua mata (arah nasal-temporal): < 160° memanjang ke kanan < 70°, memanjang ke kiri < 70°; - Pasar vertikal (arah atas-bawah) di atas dan di bawah garis horizontal <30°; - Sudut buta semi-tajam; - Gangguan dalam mengenali 3 warna dasar: merah, kuning, hijau; - Penglihatan ganda; - Penyakit silau; - Penglihatan berkurang saat senja (rabun senja). |
4 | TELINGA - HIDUNG - TENGGOROKAN | Pendengaran yang lebih baik di telinga: - Berbicara normal < 4m (termasuk menggunakan alat bantu dengar) - Atau mendengar bisikan sedikitnya (di telinga yang lebih baik) < 0,4 m (termasuk penggunaan alat bantu dengar). |
5 | KARDIOVASKULAR | - Hipertensi dengan pengobatan dimana TD maksimum ≥ 180 mmHg dan/atau TD minimum ≥ 100 mmHg; - Tekanan darah rendah (tekanan darah maksimum < 90 mmHg) dengan riwayat gejala seperti pusing, lelah, mengantuk atau pingsan; - Penyakit oklusif vaskular (arteriovenosa), malformasi vaskular dengan manifestasi klinis yang memengaruhi kemampuan mengoperasikan dan mengendalikan kendaraan kereta api; - Aritmia: takikardia supraventrikular, takikardia ventrikel, flutter atrium, fibrilasi atrium, takikardia atrium, dan takikardia sinus > 120 siklus/menit, diobati tetapi tidak stabil; - Ekstrasistol ventrikel pada orang dengan penyakit jantung struktural dan/atau derajat III atau lebih tinggi menurut klasifikasi Lown; - Blok atrioventrikular derajat dua atau bradikardia dengan gejala klinis (meskipun diobati tetapi tidak stabil); - Angina pektoris akibat penyakit arteri koroner; - Transplantasi jantung; - Setelah intervensi revaskularisasi koroner; - Gagal jantung kelas II atau lebih tinggi (menurut klasifikasi New York Heart Association - NYHA). |
6 | PERNAFASAN | - Penyakit dan kecacatan yang menyebabkan kesulitan bernafas pada tingkat II atau lebih tinggi (menurut klasifikasi mMRC); - Asma yang terkontrol sebagian atau tidak terkontrol; - Tuberkulosis berada pada tahap infeksi. |
7 | Muskuloskeletal | - Kekakuan/lengketnya sendi besar; - Sendi pseudo-artikular pada posisi yang termasuk dalam tulang besar; - Bungkuk berlebihan dan skoliosis menyebabkan kelengkungan tulang belakang; kekakuan/perlengketan tulang belakang memengaruhi fungsi motorik; - Perbedaan panjang absolut antara dua tungkai atas atau dua tungkai bawah sebesar 5 cm atau lebih tanpa alat bantu; - Amputasi atau hilangnya fungsi 02 jari dari 01 tangan atau lebih atau amputasi atau hilangnya fungsi 01 kaki atau lebih. |
8 | kelenjar endokrin | Penderita diabetes (diabetes) dengan riwayat koma diabetik dalam kurun waktu 01 bulan. |
9 | PENGGUNAAN NARKOBA, ALKOHOL, NARKOBA, DAN ZAT PSIKOTROPI | - Penggunaan narkoba; - Penggunaan alkohol (berlaku selama pemeriksaan kesehatan rutin); - Penggunaan obat-obatan yang mempengaruhi kemampuan untuk bangun; - Penyalahgunaan stimulan dan halusinogen. |
Surat Edaran ini berlaku mulai tanggal 1 Januari 2026.
Dalam hal dokumen sebagaimana dimaksud dalam Surat Edaran ini diganti atau diubah atau ditambah, maka yang berlaku adalah dokumen pengganti, dokumen perubahan, atau dokumen tambahan tersebut.
Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 12/2018/TT-BYT tanggal 4 Mei 2018 yang mengatur standar kesehatan bagi pegawai kereta api yang melayani langsung operasional kereta api, dinyatakan tidak berlaku lagi sejak tanggal berlaku Surat Edaran ini.
Sumber: https://suckhoedoisong.vn/bo-y-te-quy-dinh-tieu-chuan-suc-khoe-cua-nguoi-lai-tau-hoa-169251117185502439.htm






Komentar (0)