Boeing mengumumkan pada tanggal 8 Oktober bahwa pihaknya menarik tawarannya untuk membayar pekerja dan tidak memiliki rencana untuk bernegosiasi dengan Asosiasi Ahli Mesin Internasional (IAM) lagi di tengah pemogokan yang telah berlangsung hampir sebulan.
Pesawat Boeing 737 MAX sedang dirakit di Renton, Washington (AS) pada 25 Juni 2024
Menurut Reuters, Boeing dan IAM dijadwalkan mengadakan putaran negosiasi terakhir dengan para mediator pada 7-8 Oktober, tetapi diskusi tersebut dibatalkan. Hal ini berarti resolusi mogok kerja menemui jalan buntu. Stephanie Pope, CEO divisi pesawat komersial Boeing, menuduh serikat pekerja tidak menanggapi proposal perusahaan dengan serius, dan menekankan bahwa tuntutan IAM tidak dapat dinegosiasikan.
"Negosiasi lebih lanjut tidak berarti saat ini dan tawaran kami telah ditarik," kata Stephanie, seraya menambahkan bahwa Boeing telah mengambil langkah-langkah untuk menghemat uang tunai.
"Tim kami bernegosiasi dengan itikad baik dan mengajukan proposal baru yang lebih baik untuk mencoba mencapai kompromi, termasuk peningkatan gaji bersih dan pensiun," ujar Ibu Pope.
Sementara itu, IAM menuduh Boeing sengaja menahan tawaran yang diajukan bulan lalu. "Mereka menolak menawarkan kenaikan gaji, akumulasi cuti liburan/sakit, promosi, bonus, atau kontribusi untuk 401k Match/SCRC. Mereka juga tidak akan mengembalikan manfaat pensiun wajib mereka," kata IAM.
Pada bulan September, Boeing dan IAM mengumumkan kesepakatan awal yang mencakup kenaikan upah sebesar 25 persen dan program produksi pesawat komersial selama empat tahun di wilayah Seattle. Saat itu, Presiden Distrik 751 IAM, Jon Holden, menyebutnya "kesepakatan terbaik yang pernah ada." Namun, para pekerja IAM kemudian menolak kesepakatan awal tersebut dan mendukung aksi mogok.
Pada bulan September, Boeing mengumumkan apa yang disebutnya sebagai tawaran "terbaik dan terakhir" kepada para pekerja, yaitu kenaikan gaji sebesar 30% selama empat tahun. Namun, angka tersebut kurang dari 40% yang diminta IAM. IAM menyatakan bahwa survei terhadap para pekerja menunjukkan bahwa angka tersebut tidak cukup.
Penutupan tersebut akan merugikan Boeing lebih dari $1 miliar per bulan, kata S&P Global Ratings pada 8 Oktober, saat memberikan prospek negatif pada peringkat kredit grup penerbangan terkemuka AS tersebut.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/boeing-rut-lai-de-nghi-tang-luong-30-cho-cong-nhan-dinh-cong-185241009165629009.htm
Komentar (0)