Pernyataan tersebut merupakan pengakuan publik pertama Boeing atas kesalahannya sejak insiden meninggalkan lubang di sisi 737 MAX 9 Jumat lalu.
Menyusul insiden tersebut, dua maskapai penerbangan yang mengoperasikan pesawat tersebut secara luas, Alaska Airlines dan United Airlines, juga menemukan bagian-bagian yang lepas pada pesawat serupa, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa insiden seperti itu dapat terjadi lagi.
Penutup pintu darurat pesawat 737 MAX 9 yang terlibat dalam insiden tersebut ditemukan dan ditemukan kembali di Portland, Oregon, AS pada 8 Januari 2024. Foto: NTSB
Dalam sebuah rapat, Boeing memberi tahu karyawannya bahwa penemuan baut yang longgar di pesawat tersebut diperlakukan sebagai "masalah kendali mutu" dan bahwa inspeksi sedang dilakukan di Boeing dan pemasoknya, Spirit Aerosystems.
Boeing telah meminta pabrik dan pemasoknya untuk memastikan masalah tersebut ditangani dan melakukan inspeksi yang lebih luas untuk memastikan insiden tersebut "tidak akan pernah terjadi lagi," kata sumber Reuters.
Saham Boeing anjlok 1,4% pada hari Selasa karena United Airlines membatalkan 225 penerbangan harian, atau 8% dari total penerbangannya, sementara Alaska Airlines membatalkan 109 penerbangan, atau 18%. Pembatalan serupa diperkirakan terjadi pada hari Rabu.
Lubang di badan pesawat Boeing 737-9 MAX milik Alaska Airlines yang jatuh. Foto: NTSB
CEO Calhoun memuji kru Alaska Airlines karena dengan cepat mendaratkan 737 MAX 9 dengan seluruh 171 penumpang dan enam awak selamat, dan mengatakan insiden itu "membuat saya sangat takut."
Boeing telah menghadapi banyak masalah produksi sejak 737 MAX dihentikan produksinya selama 20 bulan pada Maret 2019, menyusul serangkaian kecelakaan pada tahun 2018 dan 2019 yang menewaskan hampir 350 orang.
Boeing memenuhi target pengirimannya, tetapi menutup tahun 2023 di posisi kedua, di belakang rivalnya, Airbus, selama lima tahun berturut-turut, menurut data resmi. Boeing mengirimkan 528 pesawat pada tahun 2023. Sementara itu, Airbus akan mengumumkan pengiriman ke-735 pada tahun 2023 akhir pekan ini.
Bui Huy (menurut Reuters)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)