Prancis Lima petugas polisi terluka dan sembilan ekstremis ditangkap terkait dengan serangan yang menyebabkan banyak anggota klub Lyon - termasuk pelatih kepala Fabio Grosso - berdarah.
Peristiwa itu terjadi saat Lyon bertandang ke Marseille pada laga pekan ke-10 Ligue I, Minggu malam, 29 Oktober. Sekelompok suporter tuan rumah menggunakan batu bata, batu, dan tongkat untuk memecahkan jendela bus yang membawa suporter Lyon menuju stadion Velodrome.
Puing-puing beterbangan di mana-mana, menyebabkan banyak orang terluka, yang paling parah kemungkinan besar adalah Pelatih Grosso. Foto-foto yang dipublikasikan media Prancis menunjukkan wajah sang ahli strategi Italia berlumuran darah. Ia harus mendapatkan perawatan medis di tempat kejadian, lalu pergi ke rumah sakit dan menerima 12 jahitan.
Asisten Grosso, Raffaele Longo, juga mengalami cedera mata, yang tingkat keparahannya tidak diketahui.
Wajah Pelatih Gross yang berlumuran darah di halaman depan L'Equipe. Tangkapan layar
Konvoi enam kendaraan yang membawa suporter Lyon juga diserang, tetapi tidak ada kerusakan serius. Di dalam stadion, sekelompok suporter tuan rumah lainnya mencoba merobohkan pagar kawat yang memisahkan tribun dari area pertandingan. Pertandingan kemudian dibatalkan.
Hari ini, Menteri Olahraga Prancis Amelie Oudea-Castera menyebut tindakan suporter Marseille sebagai "pemberontakan" dan "menjijikkan". Ia menyerukan tanggapan yang komprehensif dan tanpa kompromi dari semua pihak yang terlibat, mulai dari Federasi Sepak Bola Prancis hingga asosiasi suporter dan klub.
Surat kabar olahraga terkemuka di negara itu , L'Equipe, menerbitkan foto pelatih Gross di halaman depannya, menggunakan kata-kata seperti "menjijikkan" dan "memalukan" untuk menggambarkan insiden tersebut, dan mengatakan bahwa sepak bola Prancis telah "jatuh ke dalam krisis baru".
Presiden Marseille Pablo Longoria menggambarkan serangan itu sebagai "tidak dapat diterima", dan mengatakan tindakan seperti itu tidak mewakili klub dan tidak pantas mendapat tempat di dunia sepak bola atau masyarakat.
Mobil yang membawa anggota Lyon mengalami kerusakan sebagian besar kaca jendela sisi kiri. Foto: L'Equipe
Grosso adalah bagian dari tim Italia yang memenangkan Piala Dunia 2006. Ia ditunjuk hanya sebulan yang lalu, menggantikan mantan pemain internasional Prancis dan Manchester United, Laurent Blanc. Namun, performa Lyon belum membaik, hanya meraih satu poin dari empat pertandingan sejak saat itu. Marseille telah memenangkan tiga pertandingan musim ini dan berada di peringkat kesembilan. Rivalitas antara kedua tim telah berlangsung sengit sejak tahun 1945.
Sepak bola Prancis punya sejarah kerusuhan. Yang terbaru, pada 9 Oktober, pertandingan antara Montpellier dan Clermont Foot di pekan ke-8 Ligue 1 terpaksa ditunda ketika tim tuan rumah sedang unggul 4-2, setelah seorang suporter melemparkan suar ke lapangan dan mengenai kiper tim tamu, Mory Diaw.
Ha Do
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)