Dalam beberapa tahun terakhir, mata uang kripto, NFT, dan token kripto telah menjadi kanal investasi populer di Vietnam. Menurut sebuah survei, sekitar 21% populasi telah berpartisipasi dalam transaksi aset digital, dengan total volume transaksi mencapai ratusan miliar dolar AS per tahun.
Berinvestasi pada aset digital seperti mata uang virtual, NFT, atau saham teknologi sedang menjadi tren, terutama di kalangan anak muda. Namun, di samping peluang keuntungan yang besar, terdapat serangkaian risiko potensial, mulai dari fluktuasi harga, proyek "bayangan", hingga penipuan canggih. Bahkan, kasus "Shark" Binh (Bapak Nguyen Hoa Binh , Ketua NextTech Group) pernah menggemparkan publik ketika ribuan investor menderita kerugian besar karena bursa sahamnya tidak memiliki izin. Hal ini menunjukkan adanya celah hukum dan minimnya kesadaran, di mana banyak orang yang berpartisipasi di pasar tanpa memeriksa reputasi bursa, mengabaikan izin, mekanisme operasional proyek, dan tim pengembang, yang mengakibatkan kerugian total.

Berinvestasi dalam aset digital, risiko kehilangan uang, dan kurangnya mekanisme perlindungan telah membuat banyak investor "dengan tangan kosong" tanpa tahu kepada siapa harus mengadu.
Para pakar keuangan mengatakan alasan utama investor rentan terhadap kerugian adalah kurangnya pemahaman dan mentalitas "ambil cepat, menang besar". Banyak investor memasuki pasar aset digital dengan harapan mendapatkan keuntungan cepat, tetapi peluang selalu disertai risiko, terutama ketika kerangka hukum belum lengkap dan banyak bursa kurang transparan.
Banyak orang mengikuti "tren" atau saran teman, mengabaikan mekanisme operasional proyek dan reputasi platform, yang menyebabkan keputusan tergesa-gesa dan kehilangan modal hanya dalam beberapa hari ketika harga aset berfluktuasi tajam. Sementara itu, model investasi "pemasaran bertingkat 4.0" yang disamarkan sebagai aset digital semakin canggih, menjanjikan keuntungan tinggi dan asuransi risiko, tetapi sebenarnya penipuan.
Para ahli memperingatkan bahwa kurangnya pengetahuan, proyek dan token tanpa lisensi, ditambah dengan psikologi FOMO (kekhawatiran akan kehilangan aset digital), merupakan risiko yang paling umum. Dr. Can Van Luc, Kepala Ekonom BIDV, mengatakan bahwa aliran uang yang sangat besar ke aset digital belum sepenuhnya dikelola. "Risiko kehilangan uang dan kurangnya mekanisme perlindungan telah membuat banyak investor "dengan tangan hampa" tanpa tahu harus mengadu kepada siapa." Oleh karena itu, menurutnya, mengikuti prinsip-prinsip investasi cerdas, memilih bursa yang bereputasi baik, dan memverifikasi sendiri proyek tersebut adalah satu-satunya cara untuk melindungi modal dan membatasi risiko di pasar yang volatil.

Berinvestasi dalam aset digital, risiko kehilangan uang, dan kurangnya mekanisme perlindungan telah membuat banyak investor "dengan tangan kosong" tanpa tahu kepada siapa harus mengadu.
Menurut Bapak Doan Duy Tu, Kepala VPbank Securities Investment Consulting, investor perlu berhati-hati dalam memilih produk investasi. Untuk membatasi risiko, investor harus melakukan verifikasi sendiri, bukan mendengarkan masukan siapa pun. Untuk melindungi modal, investor harus memilih platform perdagangan yang bereputasi baik, transparan, dan legal, dengan memprioritaskan platform dengan lisensi yang jelas dan laporan audit independen. Di saat yang sama, diversifikasi portofolio investasi Anda, hindari menempatkan seluruh modal Anda pada satu jenis aset digital atau proyek "panas".
Memperbarui pengetahuan tentang proyek, teknologi blockchain, dan hukum, serta memahami manfaat, kewajiban pajak, dan peringatan dari lembaga pengelola, akan membantu investor membuat keputusan yang tepat. Mengamankan informasi pribadi dan dompet elektronik juga sangat penting. Menggunakan dompet dingin, mengaktifkan autentikasi dua faktor, dan menjaga keamanan kunci pribadi merupakan langkah dasar untuk melindungi aset. Secara khusus, aset digital harus dipandang sebagai saluran tambahan, bukan cara untuk cepat kaya. Ketika pasar masih muda dan hukum belum sepenuhnya lengkap, berinvestasi dengan pengetahuan dan disiplin adalah "perisai" yang paling aman.
Bapak Tu berkata: “Aset digital menawarkan peluang besar tetapi juga risiko tinggi. Investor yang cerdas perlu memahami pasar, memilih bursa yang bereputasi baik, mengelola modal dengan baik, dan mematuhi hukum. Ketika prinsip-prinsip ini diikuti dengan benar, aset digital tidak hanya membantu menghasilkan keuntungan tetapi juga membuka pintu untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital yang sedang berkembang di Vietnam, menciptakan fondasi yang berkelanjutan untuk investasi jangka panjang.”
Sumber: https://baolaocai.vn/cach-han-che-rui-ro-khi-dau-tu-tai-san-so-tranh-sap-bay-tien-ao-lua-dao-post886414.html






Komentar (0)