Bagaimana cara menghitung harga eceran listrik untuk mahasiswa dan pekerja yang menyewa rumah? Silakan lihat artikel di bawah ini.
| Cara menghitung harga eceran listrik untuk mahasiswa dan pekerja yang menyewa rumah. (Sumber: TVPL) |
1. Prinsip penerapan harga listrik
Sesuai dengan Pasal 3 Surat Edaran Nomor 16/2014/TT-BCT (diubah dan ditambah dengan Surat Edaran Nomor 25/2018/TT-BCT), ketentuan mengenai penerapan harga tenaga listrik adalah sebagai berikut:
- Harga listrik wajib diterapkan sesuai dengan subjek dan tujuan penggunaan listrik yang benar sebagaimana diatur dalam Surat Edaran 16/2014/TT-BCT.
Pembeli tenaga listrik bertanggung jawab untuk menyatakan tujuan pemakaian tenaga listrik yang benar guna menghitung harga jual tenaga listrik sesuai ketentuan Surat Edaran 16/2014/TT-BCT.
Apabila terjadi perubahan tujuan penggunaan listrik yang mengakibatkan perubahan harga yang berlaku, pembeli listrik wajib memberitahukan kepada penjual listrik 15 hari sebelumnya untuk menyesuaikan harga dalam kontrak dengan tujuan penggunaan. Penjual listrik wajib memeriksa dan segera menerapkan harga listrik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Apabila terjadi kesalahan penetapan harga pemakaian listrik yang mengakibatkan kerugian bagi pembeli atau penjual listrik, tagihan listrik wajib dikembalikan atau dikembalikan. Apabila waktu penerapan harga yang salah tidak ditentukan secara jelas, jangka waktu tersebut dihitung sejak ditemukannya kesalahan dan paling lambat 12 bulan.
- Dalam hal pembeli listrik menggunakan listrik untuk berbagai keperluan:
+ Bagi pelanggan yang menandatangani kontrak pemakaian listrik untuk keperluan rumah tangga setelah meteran tetapi sebagian dipakai untuk keperluan lain (produksi, usaha, jasa), maka harga eceran listrik rumah tangga akan dikenakan terhadap seluruh keluaran listrik yang terukur pada meteran tersebut;
+ Bagi pelanggan yang menandatangani kontrak penggunaan listrik untuk keperluan non domestik setelah meteran, kedua belah pihak yang melakukan pembelian dan penjualan listrik akan menyepakati persentase penggunaan listrik untuk masing-masing jenis keperluan berdasarkan situasi penggunaan listrik aktual.
+ Untuk kawasan perkotaan dan apartemen bertingkat tinggi, investor telah menyerahkan rumah kepada pelanggan tetapi belum menyelesaikan prosedur penyelesaian aset untuk menyerahkan jaringan listrik kepada industri ketenagalistrikan untuk dikelola:
Selama masa menunggu serah terima jaringan tenaga listrik dan pelanggan listrik, kedua belah pihak yang melakukan transaksi jual beli tenaga listrik, berdasarkan keadaan sebenarnya pemakaian tenaga listrik, menyepakati perbandingan antara produksi tenaga listrik dengan harga eceran tenaga listrik untuk rumah tangga dan produksi tenaga listrik dengan harga eceran tenaga listrik untuk keperluan selain rumah tangga (produksi, usaha, administrasi) sebagai dasar penetapan harga jual tenaga listrik.
Untuk tenaga listrik yang digunakan untuk keperluan rumah tangga, harga listrik ditetapkan berdasarkan asas standar umum pembeli tenaga listrik, yaitu sebesar standar masing-masing tingkat dikalikan dengan jumlah rumah tangga yang menggunakan tenaga listrik untuk keperluan rumah tangga (berdasarkan tujuan pemakaian tenaga listrik yang sebenarnya, surat perjanjian jual beli rumah, berita acara serah terima rumah susun, buku induk rumah tangga, buku izin tinggal sementara, atau surat keterangan domisili sementara dari kepolisian setempat).
- Pada hari perubahan harga tenaga listrik sesuai ketentuan dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan tentang Daftar Harga Tenaga Listrik, penjual tenaga listrik wajib menutup indeks semua meteran yang beroperasi pada jaringan, kecuali meteran listrik eceran untuk keperluan rumah tangga.
Finalisasi indeks meter tiga harga, meter stasiun khusus, dan meter listrik grosir harus dikonfirmasi oleh perwakilan pelanggan atau saksi atau dengan metode yang disepakati kedua belah pihak.
2. Cara menghitung harga eceran listrik untuk mahasiswa dan pekerja yang menyewa rumah
Harga jual listrik eceran untuk mahasiswa dan pekerja yang mengontrak rumah diatur dalam Poin c, Klausul 4, Pasal 10 Surat Edaran 16/2014/TT-BCT (sebagaimana diubah dan ditambah dalam Surat Edaran 09/2023/TT-BCT) sebagai berikut:
Dalam hal menyewakan rumah kepada mahasiswa dan pekerja (penyewa bukan rumah tangga):
- Dalam hal penyewa mempunyai perjanjian sewa menyewa selama 12 bulan atau lebih dan telah terdaftar sebagai penduduk sementara atau tetap (ditentukan berdasarkan keterangan tempat tinggal di lokasi pemakaian tenaga listrik), maka perjanjian jual beli tenaga listrik ditandatangani langsung oleh pemilik atau wakil penyewa (dengan komitmen pemilik untuk membayar rekening listrik);
- Dalam hal jangka waktu sewa kurang dari 12 bulan dan pemilik rumah tidak dapat menyatakan secara lengkap jumlah pemakai listrik, maka berlaku harga eceran listrik rumah tangga golongan 3:
Dari 101 - 200 kWh untuk total keluaran listrik yang diukur pada meteran.
Dalam hal pemilik rumah menyatakan secara lengkap jumlah orang yang menggunakan tenaga listrik, maka Penjual Tenaga Listrik bertanggung jawab memberikan kuota kepada pemilik rumah berdasarkan keterangan tempat tinggal di tempat pemakaian tenaga listrik; setiap 04 (empat) orang dihitung sebagai satu rumah tangga pemakai tenaga listrik untuk menghitung kuota yang diberlakukan pada harga eceran tenaga listrik rumah tangga, yaitu:
+ 01 (satu) orang dihitung 1/4 dari norma.
+ 02 (dua) orang dihitung 1/2 dari norma.
+ 03 (tiga) orang dihitung 3/4 dari norma.
+ 04 (empat) orang dihitung sebagai 1 kuota.
Apabila terjadi perubahan jumlah penyewa, pemilik rumah bertanggung jawab untuk memberitahukan kepada penjual listrik agar melakukan penyesuaian perhitungan tagihan listrik.
Penjual listrik diperbolehkan meminta pembeli listrik untuk memberikan informasi mengenai tempat tinggal di lokasi pemakaian listrik sebagai dasar penentuan jumlah orang untuk perhitungan rekening listrik.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)