(Dan Tri) - Pegawai negeri yang menjadi peserta jaminan sosial (Jamsostek) mulai tahun 2025 akan dihitung pensiunnya sama dengan pegawai swasta.
Berdasarkan Undang-Undang Asuransi Sosial saat ini (2014) serta Undang-Undang Asuransi Sosial yang telah diubah (2024), pensiun bulanan pekerja yang berpartisipasi dalam asuransi sosial wajib dihitung dengan mengalikan tingkat pensiun dengan gaji bulanan rata-rata yang digunakan sebagai dasar iuran asuransi sosial.

Cara menghitung pensiun (Foto: Son Nguyen; Grafik: Tung Nguyen).
Terkait dengan perhitungan besaran pensiun, berdasarkan Undang-Undang Jaminan Sosial Tahun 2014, besaran pensiun bagi pekerja perempuan adalah sebesar 45% dari gaji rata-rata yang dijadikan dasar iuran jaminan sosial yang dihitung selama 15 tahun masa iuran jaminan sosial, kemudian untuk setiap tambahan tahun iuran dihitung tambahan sebesar 2% dengan maksimum 75%.
Besaran pensiun bagi pekerja laki-laki adalah sebesar 45% dari gaji rata-rata yang dijadikan dasar iuran jaminan sosial yang dihitung selama 20 tahun iuran jaminan sosial, kemudian untuk setiap tambahan satu tahun iuran dihitung tambahan sebesar 2% dengan maksimum 75%.
Undang-Undang Jaminan Sosial 2024, yang berlaku mulai 1 Juli 2025, juga menetapkan metode perhitungan iuran pensiun yang sama seperti di atas. Perbedaannya, Undang-Undang Jaminan Sosial 2024 menambahkan ketentuan bagi pekerja laki-laki yang telah membayar iuran jaminan sosial selama 15 tahun menjadi kurang dari 20 tahun ketika mencapai usia pensiun.
Dalam hal ini besaran pensiun bulanan bagi pekerja laki-laki adalah sebesar 40% dari gaji rata-rata yang dijadikan dasar iuran jaminan sosial yang dihitung selama 15 tahun iuran jaminan sosial, kemudian untuk setiap tambahan satu tahun iuran dihitung tambahan sebesar 1%.

Cara menghitung tingkat pensiun (Foto: Son Nguyen: Grafik: Tung Nguyen).
Dalam rumus perhitungan pensiun, perbedaan terbesar antara pekerja sektor negara dan kelompok lain adalah cara menghitung gaji bulanan rata-rata sebagai dasar iuran asuransi sosial.
Dalam Undang-Undang Jaminan Sosial tahun 2014, tata cara penghitungan gaji rata-rata diatur dalam Pasal 62. Dalam Undang-Undang Jaminan Sosial tahun 2024, tata cara penghitungan ini diatur dalam Pasal 72. Tata cara penghitungan gaji rata-rata dalam kedua undang-undang ini diatur sama.
Dengan demikian, gaji rata-rata yang dijadikan dasar iuran jaminan sosial bagi pegawai non-negara dan peserta jaminan sosial sukarela dihitung sebagai gaji rata-rata per bulan untuk iuran jaminan sosial selama seluruh masa kepesertaan peserta jaminan sosial.
Bagi pegawai sektor negara, gaji rata-rata yang digunakan sebagai dasar iuran asuransi sosial dihitung sebagai rata-rata iuran asuransi sosial tahun-tahun terakhir sebelum pensiun, tergantung pada saat mereka berpartisipasi dalam asuransi sosial.

Peta jalan untuk menyesuaikan perhitungan gaji bulanan rata-rata untuk kontribusi asuransi sosial di sektor publik (Foto: To Linh; Grafik: Tung Nguyen).
Karena cara menghitung gaji rata-rata yang dijadikan dasar iuran jaminan sosial berbeda, maka cara menghitung pensiun bagi pegawai sektor negara saat ini berbeda dengan cara menghitung pensiun bagi pegawai non-sektor negara dan peserta jaminan sosial sukarela.
Namun, sesuai peta jalan penyesuaian di atas, perhitungan gaji rata-rata sebagai dasar iuran jaminan sosial bagi pegawai sektor negara peserta jaminan sosial mulai 1 Januari 2025 akan dihitung sebagai gaji bulanan rata-rata untuk iuran jaminan sosial selama seluruh masa kepesertaan dalam jaminan sosial.
Artinya, pegawai sektor negara yang menjadi peserta asuransi sosial mulai 1 Januari 2025 akan mempunyai metode yang sama dalam menghitung gaji rata-rata sebagai dasar iuran asuransi sosial seperti kelompok pegawai lainnya.
Dengan metode perhitungan besaran pensiun yang sama dan metode perhitungan rata-rata gaji bulanan yang sama sebagai dasar iuran jaminan sosial, maka besaran pensiun bulanan bagi pegawai peserta jaminan sosial wajib mulai 1 Januari 2025 akan dihitung sama, tanpa memandang sektor negara maupun non-negara.
[iklan_2]
Sumber: https://dantri.com.vn/an-sinh/cach-tinh-luong-huu-nhan-vien-nha-nuoc-tham-gia-bhxh-tu-nam-2025-20241107130503655.htm






Komentar (0)