Kendaraan bermotor dilarang memasuki pusat badai dari Thanh Hoa hingga Quang Tri.

Menghadapi perkembangan yang kompleks dan intensitas badai No. 5 yang kuat pada tahun 2025, Administrasi Jalan Raya Vietnam baru saja mengeluarkan perintah mendesak No. 15/CD-CDBVN yang mengarahkan Area Manajemen Jalan, Departemen Konstruksi, Badan Manajemen Proyek dan perusahaan BOT di seluruh rute dari Thanh Hoa ke Quang Tri untuk segera menerapkan tindakan pencegahan bencana alam, memastikan keselamatan lalu lintas dan kehidupan masyarakat.

Administrasi Jalan Raya Vietnam dengan tegas melarang semua kendaraan jalan raya (termasuk mobil penumpang tetap, mobil kontrak, dan mobil wisata ) memasuki pusat badai dan area yang terkena dampak langsung oleh badai No. 5, terutama bagian jalan raya nasional dan sistem jalan bebas hambatan dari Thanh Hoa hingga Quang Tri.

Untuk rute angkutan penumpang tetap, badan usaha angkutan diharuskan secara proaktif menyesuaikan rencana perjalanan, mengubah waktu keberangkatan, dan memilih rute alternatif guna menghindari tanah longsor dan banjir bandang, sehingga menjamin keselamatan mutlak bagi penumpang.

Hujan deras dan ombak yang menghantam pantai menyebabkan banyak jalan di distrik Sam Son terendam banjir, sehingga pihak berwenang terpaksa memasang rambu peringatan bahaya. (Foto: Viet Hoang/VNA)

Kendaraan kontrak dan kendaraan wisata dilarang keras beroperasi di area yang telah ditetapkan sebagai daerah rawan bencana alam, banjir, dan tanah longsor. Unit transportasi juga wajib memperbarui informasi cuaca secara berkala dan berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk segera merespons.

Untuk mencegah dan menanggulangi akibat bencana alam, instansi dan unit kerja wajib melakukan pemeriksaan terhadap seluruh terminal penyeberangan, jembatan ponton, dermaga penyeberangan, dan sarana angkutan sungai yang berada di bawah pengelolaannya; melarang penyelenggaraan angkutan penumpang menyeberangi sungai pada saat badai No. 5 melanda daratan dan pada saat cuaca buruk: badai petir, angin topan, dan banjir bandang.

Badan dan unit terkait memeriksa dan menilai kondisi jembatan di wilayah terdampak Badai No. 5; untuk jembatan kabel tetap dan jembatan gantung yang lemah, perlu dilakukan pemantauan berkala dan melarang orang dan kendaraan melintas saat Badai No. 5 menerjang daratan untuk memastikan keselamatan. Bersamaan dengan itu, tinjau seluruh sistem jalan raya nasional dan jalan lokal yang dikelola, dengan memprioritaskan inspeksi rute: yang menghubungkan pusat pemerintahan, titik evakuasi, pelabuhan, terminal bus, dan tempat perlindungan badai; wilayah dengan tanah longsor yang sering terjadi, longsoran batu, banjir bandang yang berkepanjangan, atau risiko tinggi gangguan lalu lintas.

Di lokasi-lokasi yang rentan, area yang sedang diperbaiki, atau berisiko tidak aman, atur tugas jaga dan kewaspadaan 24/7. Jangan sekali-sekali mengizinkan orang dan kendaraan melewati area berbahaya tanpa langkah-langkah keamanan yang berlaku.

Badan dan unit harus menyiapkan sistem peringatan jarak jauh, memasang rambu, pembatas jalan, dan lampu malam secara lengkap di area longsor, area banjir bandang, atau area dengan risiko kecelakaan tinggi. Perbarui perkembangan cuaca, prakiraan banjir, dan peringatan longsor secara berkala untuk menyesuaikan pengaturan lalu lintas dan rencana arus lalu lintas. Siapkan jalur pintas, rute sementara, dan titik putar balik secara proaktif jika diperlukan.

Komentar (0)