Pada pagi hari tanggal 18 November, melanjutkan masa sidang ke-10, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) membahas di aula Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan dan Penambahan Beberapa Pasal dalam Undang-Undang tentang Usaha Perasuransian.
Berdiskusi di ruang konferensi, delegasi Ha Sy Huan (delegasi Thai Nguyen ) mengatakan bahwa bisnis asuransi melalui bank memang tidak dapat dihindari, sejalan dengan tren internasional. Namun, belakangan ini, terdapat banyak kekurangan dalam implementasinya, terutama situasi yang memaksa masyarakat untuk membeli asuransi yang terkait dengan pinjaman.
Delegasi Ha Sy Huan mengusulkan agar kegiatan usaha perasuransian melalui perbankan diletakkan dalam kerangka hukum yang tegas, dengan pengawasan yang ketat dan sanksi yang tegas, serta menjamin dan melindungi hak dan kepentingan sah para peserta asuransi.
"Saya mengusulkan penambahan ketentuan tentang prinsip dan pengawasan usaha perasuransian dalam rancangan undang-undang ini. Khususnya, perlu ada pengaturan yang jelas dan transparan antara kegiatan konsultasi asuransi dengan pemberian pinjaman dan mobilisasi modal bank, serta melarang keras tindakan pemaksaan pembelian asuransi saat meminjam modal. Di saat yang sama, sanksi terhadap bank dan perusahaan asuransi yang melanggar prinsip konsultasi harus ditingkatkan," tegas Bapak Huan.
Delegasi dari delegasi Thai Nguyen mengatakan bahwa rancangan undang-undang tersebut diamandemen untuk memudahkan agen dalam melakukan penjualan silang asuransi jiwa, asuransi kerugian, dan asuransi kesehatan. Hal ini berkaitan langsung dengan model distribusi, kualitas konsultasi, dan manfaat bagi peserta asuransi.
Bapak Ha Sy Huan mengatakan ini adalah kebijakan yang tepat. Mengizinkan agen asuransi untuk melakukan penjualan silang produk asuransi, jika dikelola dengan baik, akan membantu mengurangi biaya sosial dalam pelatihan, sertifikasi, pengaturan jaringan, dan memenuhi beragam kebutuhan nasabah.
Namun, delegasi Huan mengusulkan agar ada ketentuan khusus, yaitu agen cross-selling asuransi harus mendaftar dan mengumumkan secara jelas perusahaan mana yang menjadi agennya? jenis apa?, untuk menghindari konflik kepentingan, konsumen harus diberi informasi secara transparan saat agen memberi nasihat tentang produk perusahaan lain dan jenis yang lain.
Delegasi Nguyen Huu Thong (delegasi Lam Dong ) mengatakan bahwa rancangan undang-undang tersebut melengkapi arahan yang memungkinkan individu yang menjadi agen asuransi perusahaan asuransi jiwa untuk secara bersamaan bertindak sebagai agen yang mendistribusikan asuransi kesehatan dan produk asuransi kerugian dari perusahaan asuransi lain, dan sebaliknya.

Delegasi Nguyen Huu Thong (delegasi Lam Dong) berbicara
Namun, Bapak Thong prihatin dengan perluasan mekanisme penjualan silang dalam sistem pemantauan aktivitas keagenan asuransi saat ini, yang masih memiliki banyak kekurangan. Peraturan ini berpotensi menimbulkan risiko dan konflik kepentingan.
Menurut Bapak Thong, akhir-akhir ini banyak keluhan dari masyarakat tentang pemberian nasihat yang menyesatkan dan pemaksaan membeli asuransi melalui bank dan agen. Jika kita memperluas penjualan silang tanpa memperkuat persyaratan hukum dan mekanisme kontrol, akan sulit untuk mengatasi situasi ini.
"Agen asuransi adalah perwakilan resmi perusahaan asuransi. Ketika mewakili beberapa perusahaan sekaligus, mereka dapat dipengaruhi oleh komisi dan kebijakan preferensial, sehingga tidak lagi menjamin kewajiban untuk memprioritaskan kepentingan pembeli asuransi," ujar Bapak Nguyen Huu Thong.
Menurut Bapak Thong, jika badan penyusun masih memilih opsi untuk mengizinkan penjualan silang, rancangan undang-undang tersebut perlu memiliki mekanisme pengikatan yang lebih ketat. Misalnya, dengan menetapkan secara jelas jumlah bisnis yang boleh diwakili oleh seorang agen.
Menanggapi pendapat tersebut, Menteri Keuangan Nguyen Van Thang mengakui bahwa akhir-akhir ini marak fenomena pegawai bank yang memberikan konsultasi mengenai jasa perbankan dan menjual asuransi, sehingga menimbulkan kerancuan antara produk perbankan dengan produk asuransi, bahkan ada yang sampai memaksa masyarakat untuk membeli asuransi sebagaimana yang disampaikan oleh delegasi.
Panglima Bidang Keuangan menegaskan, Undang-Undang Lembaga Perkreditan melarang lembaga perkreditan, cabang bank asing, pengurus, operator, dan pegawai lembaga perkreditan serta cabang bank asing, untuk mengaitkan penjualan produk asuransi non-wajib dengan penyediaan produk dan jasa perbankan dalam bentuk apa pun.
Ia menambahkan, Undang-Undang Usaha Perasuransian saat ini juga secara tegas melarang adanya ancaman dan paksaan dalam melakukan kontrak usaha perasuransian; serta mengatur secara tegas pekerjaan konsultasi dan pencatatan untuk meningkatkan kualitas keagenan.
"Ke depan, Kementerian Keuangan akan terus memperkuat pengawasan dan penanganan pelanggaran, sekaligus menyerahkan kepada otoritas terkait untuk menerbitkan regulasi guna membatasi situasi ini," ujar Menkeu.
Source: https://phunuvietnam.vn/can-cam-tuyet-doi-cac-hanh-vi-ep-mua-bao-hiem-khi-vay-von-ngan-hang-20251118133419112.htm






Komentar (0)