Korea Selatan mengadakan parade militer berskala besar pertamanya dalam satu dekade pada tanggal 26 September, memamerkan senjata mulai dari rudal balistik hingga helikopter serang saat negara itu mengambil sikap lebih tegas terhadap Korea Utara.
Parade yang dimulai di pangkalan udara Seongnam, di pinggiran Seoul, menampilkan rudal Hyunmoo, pencegat rudal L-SAM, dan drone pengintai. Hyunmoo adalah salah satu rudal terbaru Korea Selatan, sementara L-SAM dirancang untuk mencegat rudal pada ketinggian 50-60 km.
Korea Selatan menggelar parade militer langka, termasuk rudal jarak jauh. Foto: Yonhap
Parade tersebut menandai Hari Angkatan Bersenjata, sebuah peringatan yang secara tradisional "tenang" tetapi dirayakan dengan meriah tahun ini, menurut Reuters.
Berbicara di pangkalan udara di Seoul, Presiden Yoon Suk-yeol memperingatkan Korea Utara agar tidak menggunakan senjata nuklir dan berjanji untuk meningkatkan dukungan bagi industri militer dan pertahanannya.
"Jika Korea Utara menggunakan senjata nuklir, mereka akan menghadapi respons keras dari aliansi Korea Selatan-AS," ujar Yoon kepada militer.
Sejak menjabat tahun lalu, pemimpin Korea Selatan telah secara aktif memperkuat aliansi militer dengan Amerika Serikat dan Jepang.
Close-up parade militer besar Korea Selatan
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan parade 26 September menampilkan ribuan tentara, tank buatan Korea Selatan dan artileri gerak sendiri, pesawat serang dan pesawat tak berawak, bersama dengan 300 dari 28.500 tentara AS yang ditempatkan di negara itu.
Puncaknya adalah parade sepanjang 2 km melalui distrik komersial dan bisnis utama Seoul menuju kawasan Gwanghwamun yang ramai.
Terakhir kali Korea Selatan menyelenggarakan parade jalanan adalah pada tahun 2013.
Beberapa foto parade. Foto: Reuters
Presiden Yoon Suk-yoon di parade militer
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)