Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Peringatan tentang perkembangan pesat teknologi pembuatan embrio manusia menggunakan sel punca

Báo Thanh niênBáo Thanh niên20/06/2023

[iklan_1]

South China Morning Post melaporkan pada tanggal 20 Juni bahwa para ilmuwan untuk pertama kalinya meminta otoritas terkait untuk memiliki peraturan yang lebih ketat di bidang penelitian pengembangan embrio manusia di laboratorium.

Para peneliti di AS dan Inggris pekan ini menyatakan telah menciptakan struktur sintetis mirip embrio manusia pertama di dunia dari sel punca di laboratorium. Struktur mirip embrio ini berada pada tahap paling awal perkembangan manusia, yang berarti mereka belum membentuk otak dan jantung, menurut CNN.

Cảnh báo sự phát triển quá nhanh của công nghệ tạo phôi người bằng tế bào gốc - Ảnh 1.

Sebuah inkubator digunakan untuk menumbuhkan embrio tikus sintetis dalam sebuah percobaan pada tahun 2022.

Sel punca adalah sel khusus yang memiliki kemampuan untuk memperbarui diri dan berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel dengan fungsi berbeda di dalam tubuh. Ini berarti sel punca dapat merakit diri menjadi struktur seperti embrio tanpa memerlukan sperma, sel telur, atau pembuahan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun model bagi para ilmuwan untuk mempelajari embrio manusia, sesuatu yang sulit dilakukan sebelumnya karena masalah etika, dengan harapan dapat memahami lebih lanjut tentang penyebab cacat lahir, kelainan genetik, ketidaksuburan, keguguran, dan masalah lain selama kehamilan.

Para ilmuwan yang terlibat dalam penelitian ini menekankan bahwa mereka tidak berniat menanamkan model embrionik ke dalam rahim manusia, dan bahkan jika mereka melakukannya, mereka tidak akan mampu menciptakan janin. Namun, laju penemuan di bidang ini dan meningkatnya kompleksitas model telah membuat para ahli bioetika membunyikan alarm, karena mereka semakin mendekati batas penciptaan kehidupan.

Bahkan untuk tujuan penelitian, pengembangan embrio menggunakan sel punca menimbulkan pertanyaan hukum dan etika yang penting. Banyak negara, termasuk Amerika Serikat, tidak memiliki undang-undang yang mengatur pembuatan atau penanganan embrio buatan. Selain itu, hasil penelitian masih belum terverifikasi karena tidak adanya tinjauan sejawat.

“Tidak seperti embrio manusia yang diciptakan melalui fertilisasi in vitro (IVF), yang memiliki kerangka hukum, saat ini tidak ada peraturan yang jelas yang mengatur model embrio manusia yang berasal dari sel punca,” peringatkan James Briscoe, wakil direktur penelitian di Francis Crick Institute (Inggris).

"Ada kebutuhan mendesak untuk regulasi yang menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan dan penggunaan model embrio manusia yang berasal dari sel punca," tambah Bapak Briscoe, seraya mengimbau para peneliti embrio untuk "melanjutkan dengan hati-hati, cermat, dan transparan" guna mencegah kesalahan langkah yang dapat berdampak buruk bagi masyarakat.

Universitas Cambridge (Inggris) mengatakan pada tanggal 16 Juni bahwa mereka telah meluncurkan sebuah proyek untuk mengembangkan kerangka kerja tata kelola pertama untuk model embrio manusia berbasis sel punca di Inggris.


[iklan_2]
Tautan sumber

Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Sawah terasering yang sangat indah di lembah Luc Hon
Bunga 'kaya' seharga 1 juta VND per bunga masih populer pada tanggal 20 Oktober
Film Vietnam dan Perjalanan Menuju Oscar
Anak muda pergi ke Barat Laut untuk melihat musim padi terindah tahun ini

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Anak muda pergi ke Barat Laut untuk melihat musim padi terindah tahun ini

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk