![]() |
| Dr. Nguyen Nhu Quynh, Direktur Departemen Hukum, Kementerian Sains dan Teknologi . (Foto: Mai Anh) |
Dalam sambutan pembukaannya di konferensi tersebut, Dr. Nguyen Nhu Quynh, Direktur Departemen Hukum, Kementerian Sains dan Teknologi, menyatakan bahwa "praktik bisnis yang bertanggung jawab" adalah topik yang diminati secara luas di seluruh dunia, yang dibahas di berbagai forum pembangunan berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), Uni Eropa, dan negara-negara maju.
Sebagai lembaga pengelola negara di bidang ilmu pengetahuan , teknologi, dan inovasi, Kementerian Sains dan Teknologi bertanggung jawab untuk menyempurnakan kebijakan dan hukum, sekaligus membimbing bisnis untuk mematuhi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Dalam konteks transformasi digital dan perkembangan pesat teknologi baru seperti kecerdasan buatan, tuntutan akan tanggung jawab sosial dan kepatuhan hukum menjadi semakin mendesak. Konferensi ini diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran di kalangan bisnis dan masyarakat tentang praktik bisnis yang bertanggung jawab, berbagi praktik terbaik, dan menyebarkan pesan pembangunan berkelanjutan.
“Selain tujuan keuntungan, bisnis perlu menyeimbangkan pembangunan ekonomi dengan perlindungan lingkungan, antara kepentingan produsen dan hak-hak pekerja serta konsumen. Jika kita hanya fokus pada pertumbuhan jangka pendek, kita akan menghadapi banyak potensi risiko bagi masyarakat dan lingkungan,” tegas Dr. Nguyen Nhu Quynh.
![]() |
| Dr. Nguyen Nhu Ha, Wakil Direktur Departemen Hukum, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan. (Foto: Mai Anh) |
Menurut Dr. Nguyen Nhu Ha, Wakil Direktur Departemen Hukum, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, praktik bisnis yang bertanggung jawab di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi berarti bahwa perusahaan melakukan penelitian, pengembangan, produksi, dan kegiatan bisnis secara berkelanjutan, etis, dan sadar sosial. Tujuannya adalah untuk memastikan keseimbangan antara inovasi, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan tanggung jawab sosial, sehingga kemajuan ilmiah bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.
Dr. Ha percaya bahwa praktik bisnis yang bertanggung jawab sangat penting dalam konteks saat ini, di mana sains dan teknologi membuka peluang untuk pembangunan yang kuat sekaligus menimbulkan tantangan potensial bagi lingkungan, masyarakat, dan etika. Untuk pembangunan berkelanjutan, bisnis perlu fokus pada empat elemen kunci: tanggung jawab etika, tanggung jawab sosial, tanggung jawab lingkungan, dan tanggung jawab tata kelola. Keempat pilar ini membantu bisnis mengarahkan aktivitas inovatif mereka sekaligus memenuhi tanggung jawab mereka terhadap masyarakat.
Menurutnya, praktik bisnis yang bertanggung jawab mencakup banyak bidang seperti ketenagakerjaan, investasi, lingkungan, perlindungan konsumen, dan perlindungan kelompok rentan. Aktivitas ilmiah dan teknologi harus berakar pada kebutuhan praktis, melayani pembangunan sosial-ekonomi, dan sekaligus memastikan pertahanan dan keamanan nasional. Ini juga berarti bahwa bisnis perlu menyadari peran mereka tidak hanya sebagai entitas penghasil keuntungan, tetapi juga sebagai komponen yang berkontribusi dalam membangun masyarakat yang beradab dan berkelanjutan.
![]() |
| Dr. Luu Huong Ly, Perwakilan Departemen Hukum Perdata dan Ekonomi, Kementerian Kehakiman. (Foto: Mai Anh) |
Dr. Luu Huong Ly, Perwakilan Departemen Hukum Perdata dan Ekonomi, Kementerian Kehakiman, menyatakan bahwa praktik bisnis yang bertanggung jawab tidak hanya sekadar mematuhi peraturan hukum. Praktik tersebut juga mengharuskan bisnis untuk secara proaktif menilai, mencegah, dan mengurangi dampak negatif dari kegiatan produksi dan bisnis mereka terhadap masyarakat, lingkungan, dan masyarakat luas. Ini adalah tren yang tak terhindarkan dari zaman sekarang, karena pembangunan ekonomi tidak dapat dipisahkan dari tanggung jawab sosial dan etika bisnis.
Vietnam telah mengeluarkan Keputusan Perdana Menteri Nomor 843/QD-TTg tanggal 14 Juli 2023 tentang Program Aksi Nasional untuk meningkatkan kebijakan dan hukum guna mendorong praktik bisnis yang bertanggung jawab untuk periode 2023-2027. Program ini berfokus pada peningkatan kesadaran dan kapasitas lembaga manajemen, bisnis, dan masyarakat; memastikan kebijakan dan hukum nasional selaras dengan komitmen internasional; mendorong bisnis untuk melampaui standar hukum minimum; dan memperkuat efektivitas penegakan hukum serta meningkatkan sanksi bagi pelanggaran.
Menurutnya, untuk mencapai tujuan tersebut, Vietnam berfokus pada lima bidang utama: menarik investasi asing berkualitas tinggi; membangun hubungan kerja yang harmonis dan mematuhi standar kerja internasional; melindungi hak-hak kelompok rentan; melindungi lingkungan; dan melindungi hak-hak konsumen. “Praktik bisnis yang bertanggung jawab tidak hanya membantu bisnis berkembang secara berkelanjutan tetapi juga berkontribusi dalam membangun citra nasional yang dinamis, bereputasi, dan dapat dipercaya di mata masyarakat internasional,” tegas Dr. Luu Huong Ly.
Sumber: https://thoidai.com.vn/thuc-day-thuc-hanh-kinh-doanh-co-trach-nhiem-trong-linh-vuc-khoa-hoc-va-cong-nghe-217091.html













Komentar (0)