
Sekretaris Partai Kota Ho Chi Minh, Tran Luu Quang, dan para pemimpin kota lainnya menghadiri pertemuan dengan komunitas ilmu pengetahuan dan teknologi serta komunitas inovasi dan startup. Foto: Viet Dung/Surat Kabar Saigon Giai Phong.
Terobosan melalui Ekonomi Ketinggian Rendah (LAE)
Salah satu solusi strategis yang mendapat perhatian khusus dari komunitas bisnis dan pemimpin kota adalah pengembangan ekonomi ketinggian rendah (LAE). LAE adalah ekosistem ekonomi yang sedang berkembang yang berfokus pada aktivitas dan layanan yang berlangsung di wilayah udara di bawah ketinggian tertentu (biasanya di bawah 1.000m-3.000m). Ekonomi ini terutama memanfaatkan teknologi drone (UAV), pesawat lepas landas dan pendaratan vertikal listrik (eVTOL), dan teknologi terkait untuk menciptakan nilai di berbagai sektor seperti logistik, pertanian, pengawasan, penyelamatan, dan perawatan kesehatan.
Bapak Truong Gia Binh, Ketua Grup FPT, memberikan informasi strategis mengenai pergeseran kuat kerja sama Jepang ke arah Asia Tenggara, dengan Vietnam sebagai prioritas utama, terutama di sektor LAE (Landing Aircraft Equipment). Bapak Truong Gia Binh membayangkan Kota Ho Chi Minh menjadi pusat pesawat tanpa awak (UAV), dengan target skala sekitar 10 miliar dolar AS dan menciptakan 1 juta lapangan kerja dalam 10 tahun ke depan. Saat ini, ekonomi berpendapatan rendah di Vietnam telah mencapai skala 100 juta dolar AS per tahun.
Sebagai bukti daya saing teknologi internasional Vietnam, Dr. Luong Viet Quoc, CEO Real-time Robotics, menyatakan bahwa drone "buatan Vietnam" miliknya telah membuat para perwira militer AS terkesan. Dr. Quoc menegaskan bahwa masyarakat Vietnam sepenuhnya mampu memproduksi UAV dan bersaing secara setara di tingkat global, dengan biaya R&D hanya 1/20 dan biaya produksi 30-40% lebih murah daripada di Amerika Serikat.
Hambatan kelembagaan dan komitmen untuk mendukung
Terlepas dari potensinya, para ahli juga menunjukkan bahwa hambatan terbesar saat ini adalah "ketiadaan" kerangka kerja kelembagaan. Bapak Truong Gia Binh menyatakan bahwa Vietnam saat ini kekurangan regulasi tentang sandbox (mekanisme pengujian terkontrol), standar, lisensi, sertifikat asal, atau kondisi bisnis untuk model jenis ini.
Menanggapi saran dan kekhawatiran dari masyarakat, Sekretaris Partai Tran Luu Quang memberikan komitmen nyata untuk bertindak. Ia menegaskan dukungannya terhadap sektor "ekonomi tingkat rendah" dan produksi UAV karena kelayakannya yang tinggi. Kota Ho Chi Minh akan mendorong penelitian, produksi, dan penerapan kendaraan udara tak berawak (UAV) untuk melayani kebutuhan masyarakat. Sekretaris Partai mendorong perusahaan teknologi untuk memproduksi UAV berkualitas tinggi, dan Kota Ho Chi Minh berkomitmen untuk menjadi yang pertama menggunakannya untuk tugas-tugas seperti pencarian dan penyelamatan, pemantauan lalu lintas, dan pemadam kebakaran.
Secara institusional dan finansial, Kota Ho Chi Minh akan mempertimbangkan untuk menerapkan mekanisme pengujian terkontrol (sandbox) untuk model dan teknologi baru. Secara khusus, kota ini berkomitmen untuk memberikan insentif pajak dan penghapusan biaya bagi entitas mana pun yang berani mendirikan dana modal ventura di sektor sains dan teknologi.
Untuk mewujudkan ambisi ini, Sekretaris Partai Kota memberikan tugas-tugas spesifik: Departemen Sains dan Teknologi adalah badan koordinasi keseluruhan, sementara Institut Penelitian Pembangunan Kota Ho Chi Minh bertanggung jawab untuk mengusulkan kerangka kerja kelembagaan, insentif, peta jalan, dan prioritas.
Sebagai penutup pertemuan, Sekretaris Tran Luu Quang menyampaikan seruan yang penuh emosi kepada komunitas ilmiah dan bisnis: "Mari bermimpi besar. Mari bermimpi bersama sebuah mimpi besar. Mimpi untuk menjadikan Kota Ho Chi Minh sebagai pusat inovasi... Dan untuk mencapai itu, kita harus mulai dari hal-hal terkecil dan paling konkret, mulai besok."
Sumber: https://doanhnghiepvn.vn/cong-nghe/day-manh-kinh-te-tam-thap-de-hien-thuc-hoa-giac-mo-doi-moi-sang-tao-tam-quoc-te/20251210040146337






Komentar (0)