Kekalahan Man United akan jauh lebih buruk jika kita tahu Everton harus bermain dengan satu orang lebih sedikit di awal setelah tabrakan aneh di lapangan.
Setelah beberapa menit permainan positif, pertandingan berubah drastis ketika Idrissa Gueye diusir keluar lapangan karena meninju wajah rekan setimnya, Michael Keane. Keduanya bentrok setelah kesulitan membendung serangan Bryan Mbeumo dari Man United pada menit ke-13.

Idrissa Gueye dan Michael Keane terlibat perkelahian

dan kartu merah untuk gelandang Everton
Dengan keunggulan besar, Man United langsung menyerang, tetapi tidak menunjukkan ketajaman yang dibutuhkan. Tembakan Patrick Dorgu, Amad Diallo, atau Bruno Fernandes semuanya diblok oleh kiper Jordan Pickford atau melebar.
Kejutan datang di menit ke-29 ketika Everton membuka skor meski kekurangan pemain. Kiernan Dewsbury-Hall lolos dari dua tekel Bruno Fernandes dan Leny Yoro di depan kotak penalti, lalu melepaskan tembakan keras kaki kanan ke pojok atas gawang. Kiper Senne Lammens sempat menyentuh bola, tetapi tetap gagal menepisnya.

Kiernan Dewsbury-Hall mencetak gol gemilang
Gol indah itu menempatkan Man United dalam posisi mengejar yang penuh tekanan, dan Everton langsung mundur untuk memainkan pertahanan yang rapat di wilayah pertahanan mereka sendiri, hanya memanfaatkan serangan balik ketika ada peluang. Statistik menunjukkan bahwa, di sisa waktu, tim tamu tidak melepaskan satu tembakan pun ke gawang Man United.

Man United bermain dominan tetapi kurang beruntung dalam menyerang.
Di babak kedua, tim asuhan pelatih Rúben Amorim sepenuhnya menguasai bola dan permainan, tetapi terus tertahan di menit-menit akhir. Mason Mount menciptakan peluang emas bagi Fernandes untuk mencetak gol, tetapi tembakan kapten "Setan Merah" itu masih melambung di atas mistar gawang.
Joshua Zirkzee menyundul bola dengan berbahaya sebanyak dua kali, namun Jordan Pickford melakukan penyelamatan gemilang, sehingga keunggulan Everton tetap terjaga hingga menit-menit akhir. 23 serangan dan 6 tembakan ke gawang Everton namun tak mampu menyamakan kedudukan merupakan respon buruk Man United di laga ini.

Everton bermain dengan satu pemain lebih sedikit tetapi tetap meraih kemenangan bersejarah di Old Trafford
Usai pertandingan, pelatih Rúben Amorim dengan jujur mengakui bahwa kekalahan tersebut mencerminkan situasi: "Mereka tim yang lebih baik, baik saat bermain dengan 11 maupun 10 pemain. Kami tidak bisa mempertahankan intensitas dan seharusnya bermain lebih baik. Ini adalah kemunduran, terutama dalam hal gaya bermain."
Sebaliknya, pelatih David Moyes tak bisa menyembunyikan rasa bangganya: "Kami hampir meraih hasil bagus di Old Trafford berkali-kali, tetapi gagal melewati batas. Hari ini, dengan 10 pemain, seluruh tim bertahan dengan kokoh dan pantas dipuji."

Rentetan 4 kemenangan kandang Man United berakhir, turun ke posisi 10
Kemenangan ini merupakan kedua kalinya Everton meninggalkan Old Trafford dengan tiga poin setelah 33 laga tandang, sebuah pencapaian istimewa bagi pelatih David Moyes dan timnya. Everton juga menjadi tim pertama yang menang di Old Trafford meski bermain dengan satu pemain lebih sedikit.
Sedangkan bagi Man United, kekalahan ini membunyikan alarm karena tim terus menunjukkan kurangnya ketajaman meski selalu memiliki keunggulan dalam hal waktu penguasaan bola dan jumlah pemain di lapangan.

Liga Primer setelah putaran ke-12
Sumber: https://nld.com.vn/cau-thu-everton-tat-nhau-man-united-van-thua-soc-tren-san-nha-196251125063451724.htm






Komentar (0)