Pada pagi hari tanggal 20 Juni, Majelis Nasional melanjutkan pemeriksaan terhadap Menteri Pendidikan dan Pelatihan Nguyen Kim Son.
Mengajukan pertanyaan, delegasi Tran Thi Thu Hang ( Dak Nong ) mengutip laporan kementerian, menilai bahwa situasi "bimbingan belajar terselubung" dalam berbagai bentuk masih cukup umum, menunjukkan masih adanya kesenjangan antara kebijakan dan praktik.
![]() |
Menteri Pendidikan dan Pelatihan Nguyen Kim Son. |
Orang tua siswa menganggap pembelajaran di kelas tidak cukup untuk memenuhi persyaratan ujian, dan perlu mencari kelas tambahan sebagai solusi yang tak terelakkan untuk meningkatkan hasil belajar. Menurutnya, kedua masalah tersebut dapat dianggap sebagai hubungan penawaran-permintaan, ujar Ibu Hang.
"Isu kunci untuk sepenuhnya mengatasi 'hubungan penawaran-permintaan' ini adalah meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran selama jam sekolah reguler. Namun, laporan tersebut belum memberikan solusi spesifik. Lalu, apa saja solusi untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran selama jam sekolah reguler?" tanya delegasi tersebut.
Menanggapi pertanyaan, Menteri Nguyen Kim Son melanjutkan dengan menegaskan bahwa ia telah memberikan banyak alasan mengenai maraknya praktik belajar mengajar ekstra.
Menurut Menteri, untuk meningkatkan kualitas jam mengajar formal, faktor penting pertama adalah tenaga pengajar. Pertama, jumlah guru harus memadai, berdedikasi penuh pada jam mengajar formal, tidak terdistraksi, tersebar, dan tidak perlu memikirkan terlalu banyak hal lainnya.
Terlalu banyak bimbingan belajar, tidak ada waktu untuk fokus pada pengajaran utama
"Untuk mengajar satu jam pelajaran reguler, guru membutuhkan banyak jam untuk persiapan pelajaran, penilaian, asesmen, dan pendampingan siswa. Selain jam pelajaran, guru juga perlu memiliki kegiatan untuk mendukung jam-jam tersebut," ujar Menteri.
![]() |
Para pemimpin partai dan negara pada sesi tanya jawab pada tanggal 20 Juni. Foto: Nhu Y |
Bapak Son juga menegaskan bahwa Surat Edaran 29 tidak melarang guru mengajar kelas tambahan, melainkan hanya mengatur dan mengaturnya dengan tepat. Namun, jika terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk kelas tambahan di luar jam pelajaran reguler, guru tidak akan memiliki banyak waktu tersisa untuk mengurus jam mengajar reguler.
Sementara itu, Program Pendidikan Umum 2018 menuntut lebih banyak kegiatan dari guru, dengan persyaratan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, semakin penting bagi guru untuk sepenuhnya mengabdikan diri pada jam mengajar utama mereka.
Selanjutnya, menurut Menteri, masalah fasilitas juga perlu lebih terjamin. Pada jam pelajaran reguler, tetapi jumlah siswa dalam satu kelas mencapai 60-70 siswa, kualitasnya pun sangat sulit untuk ditingkatkan. Guru di kelas dengan jumlah siswa yang begitu banyak juga kesulitan untuk berinovasi dalam metode pembelajaran, agar dapat memperhatikan setiap siswa.
“Oleh karena itu, sarana dan prasarana sekolah yang memadai, ruang kelas yang luas, guru yang siap, serta suasana hati yang rileks dan fokus merupakan syarat terselenggaranya program pendidikan formal dengan baik,” ujar Bapak Son.
Untuk meningkatkan kualitas jam mengajar formal memang diperlukan solusi yang sangat komprehensif, namun menurut Mendikbud ada dua faktor yang sangat penting, yaitu tenaga pengajar dan kondisi sarana prasarana serta syarat penting lainnya.
Source: https://tienphong.vn/chat-van-bo-truong-giao-duc-lam-sao-de-gio-hoc-chinh-khong-con-la-gio-phu-post1752885.tpo
Komentar (0)