Eropa mencari tempat di meja perundingan Ukraina

"Jangan sampai tertinggal"

Dalam pertemuan daring para pemimpin pada 15 Maret mengenai konflik di Ukraina, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan fokus saat ini adalah bagaimana memperkuat kapasitas Ukraina, melindungi gencatan senjata jika disetujui oleh semua pihak, dan mempertahankan tekanan terhadap Rusia, lapor AFP. Menurut Starmer, pertemuan ini dihadiri lebih banyak peserta dibandingkan pertemuan dua minggu lalu, para pemimpin memiliki tekad yang lebih kuat, dan juga terdapat lebih banyak komitmen yang dibahas.

Presiden Ukraina Zelensky menghadiri pertemuan daring dengan para pemimpin Eropa pada 15 Maret

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga meminta Eropa dan AS untuk berkoordinasi guna memberikan tekanan yang jelas kepada Rusia, sehingga memaksa Moskow untuk duduk di meja perundingan. Para diplomat Uni Eropa (UE) pada 14 Maret juga mengusulkan penggandaan bantuan militer blok tersebut kepada Ukraina, menjadi 40 miliar euro tahun ini.

Komentar para pemimpin Eropa muncul setelah delegasi AS bertemu dengan pejabat Ukraina pekan lalu, kemudian bertolak ke Moskow untuk bertemu dengan pejabat Rusia. Perundingan tersebut menghasilkan usulan gencatan senjata selama 30 hari dari AS, yang disetujui Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin juga menyatakan dukungannya, tetapi dengan syarat. Selain itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio berbicara melalui telepon dengan mitranya dari Rusia, Sergey Lavrov, pada 15 Maret untuk membahas langkah selanjutnya guna mengakhiri konflik di Ukraina, menyusul konferensi video para pemimpin Barat pada hari itu.

Apa yang diinginkan Putin dari gencatan senjata di Ukraina?

Patut dicatat bahwa dalam pertemuan paling langsung antara kedua pihak pekan lalu, Eropa "diabaikan". Para pejabat negara-negara anggota Uni Eropa berulang kali menyatakan kekhawatiran bahwa kepentingan dan keamanan blok tersebut tidak dipertimbangkan ketika AS dan Rusia secara langsung menegosiasikan konflik yang terjadi di Eropa. Hal ini sebagian menjelaskan mengapa setelah kunjungan delegasi AS ke Moskow, para penasihat luar negeri dan keamanan dari tiga negara, Jerman, Inggris, dan Prancis, pergi ke AS untuk berbicara dengan penasihat keamanan nasional Mike Waltz.

Menurut Politico , perjalanan ke AS direncanakan secara tergesa-gesa setelah perkembangan negosiasi gencatan senjata Ukraina dan posisi para pihak. Tantangan bagi Eropa saat ini adalah memastikan semua anggota menyepakati kebijakan, sementara salah satu anggota Uni Eropa, Hongaria, memiliki sikap menentang dukungan terhadap Ukraina.

Upaya Perdana Menteri Inggris

Dalam upaya Eropa untuk meningkatkan suaranya pada konflik Rusia-Ukraina, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dikatakan telah memberikan kontribusi penting dengan bertindak sebagai jembatan antara sekutu, dalam konteks keretakan yang muncul antara AS dan UE.

Dari kiri ke kanan: Presiden Prancis, Perdana Menteri Inggris, Presiden Ukraina pada pertemuan di London, Inggris pada tanggal 2 Maret.

Menurut The New York Times , pemimpin Inggris tersebut secara aktif mendesak Presiden AS Donald Trump untuk memastikan keamanan Ukraina dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah Rusia. Starmer juga "memberikan nasihat" kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk memperbaiki hubungan dengan pemilik Gedung Putih tersebut setelah pertemuan "bernasib buruk" pada 28 Februari.

Mantan Duta Besar Inggris untuk Uni Eropa, Ivan Rogers, mengatakan upaya diplomatik Starmer telah mengesankan beberapa pemimpin Eropa yang telah terbiasa dengan kurangnya kehadiran atau ambiguitas London dalam isu-isu internasional dalam beberapa tahun terakhir. Sementara itu, Peter Ricketts, yang pernah menjabat sebagai penasihat keamanan nasional untuk mantan Perdana Menteri Inggris David Cameron, mengatakan kepada The New York Times bahwa Starmer sedang membangun kembali Inggris sebagai jembatan antara mitra transatlantik. Keluarnya Inggris dari Uni Eropa setelah Brexit berarti peran mediasi London akan lebih menonjol kali ini.

Trump mengatakan Rusia harus mengampuni tentara Ukraina di Kursk, Putin menyerukan penyerahan diri

Namun, arahan Perdana Menteri Inggris juga akan menghadapi tantangan. Para analis mengatakan bahwa netralitas akan membantu London untuk sementara waktu terhindar dari ketegangan antara AS dan Uni Eropa. Namun, ketika ketegangan meningkat dan kedua belah pihak memiliki posisi yang berbeda terkait Ukraina, Tuan Starmer akan menghadapi tugas yang sulit untuk mengambil keputusan tanpa menyinggung kedua belah pihak.

Kesepakatan belum terbentuk, kedua belah pihak terus melakukan serangan udara

Di tengah prospek gencatan senjata yang samar, Rusia dan Ukraina terus melancarkan serangan udara terhadap wilayah masing-masing. Kementerian Pertahanan Rusia kemarin mengumumkan telah menembak jatuh 31 pesawat nirawak Ukraina yang menargetkan provinsi-provinsi Rusia, yaitu Voronezh, Belgorod, Rostov, dan Kursk, menurut Reuters. Sebaliknya, Ukraina menuduh Rusia meluncurkan 90 pesawat nirawak pada dini hari tanggal 16 Maret, sementara angkatan pertahanan udara Ukraina mengumumkan telah menembak jatuh 47 pesawat nirawak. Militer Ukraina menyatakan bahwa provinsi Chernihiv, Kyiv, Kharkiv, dan Odessa terdampak serangan tersebut.

Sumber: https://thanhnien.vn/chau-au-tim-mot-ghe-tren-ban-dam-phan-ukraine-185250316213838945.htm