Presiden Federasi Sepak Bola Afghanistan dituduh meminta suap $10.000 untuk tempat di tim nasional

Presiden AFF Mohammad Yousef Kargar (kanan) berpose untuk foto dengan Nesar Ahmad Mohmand tetapi bersikeras dia belum pernah bertemu dengannya.

Nesar Ahmad Mohmand, yang saat ini bermain di divisi dua Australia, menarik perhatian komunitas Afghanistan di luar negeri pada sebuah turnamen tahunan di Melbourne akhir tahun lalu. Pada bulan Maret, Presiden AFF Mohammad Yousef Kargar mengirimkan surat kepada Stockton Sharks untuk mengundang Mohmand ke Thailand, tempat tim nasional Afghanistan berlatih. Saat itu, Afghanistan sedang mempersiapkan pertandingan persahabatan melawan War Elephants sebelum memainkan pertandingan pembuka kualifikasi Piala Asia 2027 melawan Myanmar.

Hal ini tidak penting untuk dibicarakan sampai baru-baru ini, Televisi Internasional Afghanistan tiba-tiba merilis rekaman percakapan antara Presiden Kargar dan saudara laki-laki Mohmand. Dalam rekaman itu, Kargar meminta pihak lain untuk mentransfer 10.000 dolar AS ke rekening rekan tepercaya, dan "setelah selesai, saya akan memberi tahu pelatih agar ia dapat mengaturnya".

"Kalian tahu, mustahil bermain melawan Myanmar, tapi berbeda melawan Suriah bulan Juni nanti. Kami akan mendaftarkannya lebih awal agar Mohmand bisa mendapatkan tempat permanen di skuad," ujar Kargar dalam rekaman tersebut. Di lain waktu, karena saudara laki-laki Mohmand hanya ingin membayar $5.000, Kargar setuju untuk membayar $6.500, yang katanya akan digunakan untuk mengajukan visa perjalanan ke Thailand.

Setelah rekaman itu dipublikasikan, Kargar mengakui bahwa itu adalah suaranya. Namun, Presiden AFF menjelaskan bahwa itu adalah negosiasi kontrak sponsor baru, dengan seseorang yang ia temui di Australia tetapi... tidak tahu namanya. Kargar juga menjelaskan bahwa mitra ini akan mensponsori dengan syarat saudaranya akan mengenakan seragam tim nasional. "Saya sudah menegaskan bahwa ini tidak mungkin, dan keputusan sepenuhnya ada di tangan pelatih kepala," jelas Kargar.

Menurut The Guardian, ini bukan pertama kalinya Kargar menghadapi tuduhan korupsi. Ia dituduh mengatur dua pertandingan dalam turnamen internasional putra tahun 2008 di Malaysia saat ia menjabat sebagai pelatih tim nasional (2008-2014).

Masa jabatan kepresidenan Kargar seharusnya berakhir tahun ini tetapi FIFA mengonfirmasi bahwa masa jabatannya telah diperpanjang hingga akhir Januari 2026 karena alasan yang belum diumumkan.