Pada pagi hari tanggal 9 Oktober, melanjutkan masa sidang ke-50, Panitia Tetap Majelis Permusyawaratan Rakyat memberikan pendapat terhadap rancangan undang-undang tentang perubahan dan penambahan sejumlah pasal dalam Undang-Undang Statistik.
Berbicara pada pertemuan tersebut, banyak anggota Komite Tetap Majelis Nasional merenungkan perbedaan data statistik antara kementerian, cabang, dan daerah.
Ketua Komite Pertahanan, Keamanan, dan Luar Negeri Nasional Le Tan Toi menegaskan bahwa terdapat banyak perbedaan antara angka-angka statistik.
FOTO: GIA HAN
Perbedaan statistik tidak dapat dihindari.
Dalam rapat tersebut, Ketua Majelis Nasional menekankan bahwa amandemen Undang-Undang Statistik harus memastikan pengurangan beban pelaporan administratif, keamanan data, dan integrasi teknologi. Ketua Majelis Nasional mengatakan bahwa saat ini, ketika turun ke daerah, komite partai, otoritas, dan sektor mengeluh bahwa mereka harus melaporkan terlalu banyak. Oleh karena itu, harus ada cara untuk mengurangi beban daerah yang harus menghabiskan terlalu banyak waktu untuk pelaporan.
Persyaratan lainnya, kata Ketua Majelis Nasional, adalah bahwa amandemen undang-undang harus meningkatkan ketepatan waktu dan keakuratan indikator statistik, sehingga mendukung analisis dan perkiraan ekonomi makro.
"Di mana kita bisa memastikan dengan tepat berapa jumlah penduduk kita sekarang? 107 juta atau 108 juta? Ada banyak laporan berbeda tentang masalah ini. Tentu saja, populasi akan berubah setiap hari dan setiap minggu, tetapi bagaimana kita bisa tahu? Banyak orang yang meninggal tetapi masih tercatat hidup," kata Ketua Majelis Nasional.
Ketua Majelis Nasional Tran Thanh Man mengusulkan peningkatan akurasi dan ketepatan waktu statistik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
FOTO: GIA HAN
"Kita sekarang sudah menghitung PDB seluruh negeri. Bisakah kita menghitung PDB provinsi? Dan ke depannya, misalnya, apakah kabupaten/kota akan menghitungnya? Saat ini, ada situasi di mana tiga sektor melaporkan penanaman pohon pisang atau pemeliharaan babi. Karena ayah, ibu, dan anak-anak dalam keluarga semuanya melaporkan dan kemudian mensintesis angka-angka tersebut, hasilnya tidak akurat," ujar Ketua Majelis Nasional, seraya menekankan bahwa Undang-Undang Statistik yang direvisi bukan hanya dokumen hukum, tetapi juga alat yang ampuh untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Menteri Keuangan Nguyen Van Thang menjelaskan bahwa kebutuhan akan informasi statistik sosial-ekonomi untuk mendukung manajemen dan administrasi di tingkat kecamatan sangat mendesak dan diperlukan. Namun, Bapak Thang menegaskan bahwa peraturan tentang informasi statistik tingkat kecamatan dan sistem pelaporan statistik tingkat kecamatan tidak menambah beban kerja kecamatan karena pengelolaan dan operasional sistem informasi statistik tingkat kecamatan diserahkan kepada badan statistik tingkat bawah.
Mengenai keakuratan statistik yang tercermin oleh banyak anggota Komite Tetap Majelis Nasional, Tuan Thang mengatakan ada banyak alasan, dan perbedaan tidak dapat dihindari ketika saat ini kita belum memiliki basis data digital 100%.
Sumber: https://thanhnien.vn/chu-tich-quoc-hoi-trong-mot-cay-chuoi-nuoi-mot-con-heo-ba-nganh-bao-cao-185251009112958886.htm
Komentar (0)