
Satu bulan pasca keguguran di minggu ke-20, Ibu KV harus dirawat di Rumah Sakit Umum Keluarga (FAMILY) akibat pendarahan vagina yang banyak sekali.
Melalui pemeriksaan, dokter menemukan struktur tubular kompleks pada otot rahim dengan aliran turbulen dan berkecepatan tinggi, yang merupakan tanda dugaan fistula arteriovena rahim.
Untuk menentukan penyebab pastinya, pasien disarankan menjalani CT scan abdomen dengan kontras. Hasilnya menunjukkan adanya fistula arteriovena yang terletak di korpus uteri, berukuran sekitar 4,5x4,7 cm.
Setelah konsultasi multidisiplin, dokter setuju untuk memilih oklusi arteri uterus selektif di bawah angiografi pengurangan digital (DSA) untuk merawat pasien.
Setelah lebih dari 1 jam, dengan bantuan sistem DSA, dokter dengan cepat menentukan lokasi fistula arteriovena. Vena abnormal tersebut terletak di area korpus uteri, disuplai darah oleh banyak cabang arteri uterina kiri. Vena tersebut melebar dan terpelintir, sehingga sulit diamati.
Setelah intervensi, kesehatan pasien stabil, perdarahan vagina abnormal berangsur-angsur berkurang, dan rahim tetap utuh. Kesehatan Ibu KV pulih dan beliau diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Fistula arteriovena uterus adalah hubungan abnormal antara pembuluh darah uterus. Gejala yang paling umum adalah perdarahan vagina abnormal. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan masif, terutama pada wanita usia subur.
Jika tidak terdeteksi dan diobati dengan tepat, pasien mungkin harus menjalani histerektomi untuk mengendalikan pendarahan, yang memengaruhi kemampuan untuk hamil, serta kesehatan fisik dan psikologis.
Sumber: https://baodanang.vn/chua-tri-thanh-cong-nu-benh-nhan-co-nguy-co-cat-bo-tu-cung-3300695.html
Komentar (0)