Menyiapkan dan membekukan bahan-bahan dengan benar membantu orang tua menyiapkan makanan pendamping ASI bagi anak-anaknya dengan cepat, mudah, dan dengan gizi yang terjamin.
Ahli gizi Do Thi Lan, Rumah Sakit Umum Tam Anh, Hanoi , menyarankan beberapa kiat untuk membantu para ibu menyiapkan makanan pendamping ASI yang cepat dan bergizi bagi anak-anak mereka.
Gunakan kubus kaldu beku
Ibu meluangkan waktu untuk menyiapkan kaldu terlebih dahulu, lalu menyimpan dan mengawetkannya di dalam freezer. Metode ini membantu menyiapkan makanan lebih cepat dan praktis.
Beberapa ibu memiliki kebiasaan menggunakan kaldu tulang untuk memasak bubur bagi anak-anak mereka. Namun, menurut pakar Lan, kaldu tulang dapat menyebabkan kembung dan gangguan pencernaan. Para ibu sebaiknya menggunakan hidangan khas yang tersedia selama Tet seperti kaldu ayam, sayuran rebus dengan rasa manis alami dan kaya nutrisi.
Siapkan pelet makanan
Selain kaldu, para ibu bisa menyiapkan bola-bola sayur dan daging, ikan, udang... untuk menyiapkan makanan pendamping ASI bagi anak-anak. Para ibu memilih sayuran dan umbi-umbian musiman untuk bekal.
Untuk protein, Anda bisa membekukan daging, ikan, udang, sapi, ayam... Giling daging, biarkan dingin, lalu bagi ke dalam wadah atau kotak seperti membuat bola-bola sayuran. Udang dan ikan perlu dibersihkan dari cangkang, tulang, dan kulit sebelum dibekukan.
Mempersiapkan bahan-bahan terlebih dahulu membantu orang tua menyiapkan makanan bayi lebih cepat dan praktis. Foto: Freepik
Pengolahan tepung, bubur beras
Untuk bayi yang makan tepung beras, ibu dapat membeli tepung beras giling, memasaknya dengan kaldu, bola sayur, bola daging, atau ikan beku. Untuk bayi yang makan bubur, ibu dapat memasak bubur putih terlebih dahulu, menggilingnya sesuai tingkat kehalusan bayi, lalu mendinginkannya dan menyimpannya di lemari es selama 2-3 hari. Saat makan, ibu dapat memasaknya kembali dengan sedikit kaldu dan bola-bola makanan yang telah disiapkan sebelumnya.
Makanan bayi harus dimasak dalam jumlah yang cukup, baru dimasak, dan segera dimakan agar bayi tidak menghabiskannya dan tidak menggunakannya lagi untuk makan berikutnya. Pastikan bayi dan pengasuh mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, serta jaga kebersihan dapur.
Membekukan makanan bayi harus dilakukan secara higienis dan terpisah dari makanan mentah. Makanan yang telah dicairkan tidak boleh dibekukan kembali karena dapat terkontaminasi bakteri. Para ibu perlu memilih makanan yang aman dan memperhatikan tanggal kedaluwarsa.
Hanh Giang
Pembaca mengajukan pertanyaan tentang penyakit anak di sini agar dokter menjawabnya |
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)