“Transformasi hijau” – penggerak pembangunan berkelanjutan

Selama beberapa tahun terakhir, Kawasan Industri di Tepi Kiri Sungai Da, Distrik Hoa Binh, telah menjadi sorotan dalam menarik investasi. Sejak didirikan, Badan Pengelola Kawasan Industri dan pemerintah daerah telah mengusulkan kebijakan untuk mendorong dan menarik perusahaan yang menerapkan teknologi tinggi dan ramah lingkungan. Ini bukan hanya orientasi strategis, tetapi juga persiapan jangka panjang, mengantisipasi tren: "Transformasi hijau".

Selama lebih dari 20 tahun berinvestasi dan beroperasi secara lokal, Sankoh Co., Ltd. selalu konsisten dengan moto produksi hijau dan ramah lingkungan.

Menyebar dari industri ke pertanian

Orientasi tersebut telah dibuktikan oleh serangkaian proyek yang efektif. Bandai Vietnam Co., Ltd., yang berspesialisasi dalam produksi rangkaian kabel otomotif, memasok 15 juta produk ke banyak mitra internasional setiap tahun. Selama proses produksi, perusahaan memastikan efisiensi ekonomi dengan tetap mematuhi standar lingkungan secara ketat. Dengan tujuan yang sama, yaitu pembangunan berkelanjutan, Sankoh Vietnam Co., Ltd., yang bergerak di bidang produksi komponen elektronik, selalu konsisten dengan moto "hijau - ramah - berkelanjutan". Selama lebih dari 20 tahun berinvestasi di dalam negeri, Perusahaan telah membangun lingkungan yang aman, mulai dari pabrik hingga lingkungan sekitarnya.

Baru-baru ini, pada upacara peresmian Pabrik Pembuatan dan Produksi Papan Sirkuit Cetak Elektronik Tahap I, Bapak Atsushi Satake, Wakil Presiden Eksekutif Meiko Corporation (Jepang), menegaskan: "Kami sungguh-sungguh menerapkan dan mendampingi pemerintah daerah dalam mewujudkan tujuan "Transformasi Hijau" untuk menghubungkan erat manfaat ekonomi dengan tanggung jawab lingkungan dan sosial."

Hasil di atas menegaskan bahwa Phu Tho berada di jalur yang tepat dalam memilih prioritas pembangunan. Keberhasilan Meiko, Bandai, Sankoh, dan berbagai pabrik serta perusahaan di seluruh wilayah dan kawasan industri di provinsi ini menunjukkan bahwa produksi hijau dan investasi hijau telah menghasilkan nilai, efisiensi, dan juga merupakan tumpuan bagi pembangunan berkelanjutan.

"Produksi hijau" dalam industri telah menciptakan momentum bagi pembangunan berkelanjutan bagi sosial ekonomi provinsi.

Belakangan ini, "Transformasi Hijau" tidak hanya terbatas pada produksi industri, tetapi juga mencakup seluruh aspek kehidupan dan sosial ekonomi provinsi. Di bidang pertanian, model pertanian organik dan pertanian sirkular sedang direplikasi. Masyarakat telah berani beralih dari metode produksi tradisional ke penerapan teknologi tinggi, menghemat air, dan mengurangi penggunaan bahan kimia. Menurut laporan Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup pada tahun 2025, provinsi ini telah mendorong restrukturisasi dari tanaman pangan tradisional ke tanaman buah-buahan dan tanaman industri jangka pendek yang memberikan efisiensi ekonomi tinggi, sejalan dengan tren pertanian organik dan sirkular. Di bidang peternakan, meskipun jumlah total kerbau dan sapi menurun, produksi semua jenis daging diperkirakan mencapai lebih dari 324 ribu ton, meningkat 1,7% selama periode yang sama. Hal ini merupakan hasil dari penerapan model pertanian biosafety dan pengurangan emisi.

Bersamaan dengan itu, luas areal akuakultur di waduk irigasi dan PLTA yang terkait dengan perlindungan sumber daya alam dan pengembangan ekowisata mencapai hampir 20 ribu hektar, dengan hasil lebih dari 46 ribu ton, meningkat 4,5%, menghasilkan efisiensi ganda dalam menciptakan mata pencaharian dan melindungi lingkungan. Di sektor kesehatan, orientasi "hijau" tercermin dalam pengurangan sampah plastik medis, peningkatan penerapan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas layanan pemeriksaan dan pengobatan medis secara aman dan ramah. Di sektor pariwisata, model wisata komunitas dan wisata pengalaman yang terkait dengan identitas budaya dan lanskap alam berkontribusi menjadikan Phu Tho destinasi menarik dalam "perjalanan hijau" wisatawan.

Sorotan lain dari "Transformasi Hijau" adalah Program Satu Komune Satu Produk (OCOP). Selama periode 2021-2025, provinsi ini telah mengeluarkan banyak kebijakan untuk mendukung pengembangan produk-produk unggulan terkait pertanian bersih, organik, dan ramah lingkungan. Banyak produk telah diakui memenuhi standar OCOP bintang 4 dan 5, sehingga menjadi produk unggulan provinsi ini.

Mengubah “Transformasi Hijau” menjadi penggerak pertumbuhan

Menurut perkiraan, tingkat pertumbuhan ekonomi provinsi pada tahun 2025 diperkirakan mencapai lebih dari 10%. Untuk mencapai target ini, provinsi telah mengeluarkan berbagai resolusi dan rencana aksi untuk menghubungkan pembangunan ekonomi dengan perlindungan lingkungan, mendorong dunia usaha untuk menerapkan teknologi bersih, menghemat energi, dan mengembangkan energi terbarukan.

Masyarakat di desa produksi bihun tradisional Hung Lo, wilayah Van Phu, telah beralih dari metode produksi tradisional ke penerapan teknologi tinggi dan penghematan air.

Pada lokakarya konsultasi dan debat bertema "Transformasi Hijau - Peluang dan Solusi bagi Provinsi Phu Tho" yang baru-baru ini diselenggarakan oleh Persatuan Asosiasi Sains dan Teknologi Provinsi bekerja sama dengan Universitas Hung Vuong, Bapak Do Khac Thanh, Kepala Sekolah, menyatakan: "Transformasi hijau" merupakan tren yang tak terelakkan, yang akan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan di masa depan. Menurut beliau, pelatihan sumber daya manusia berkualitas tinggi yang berorientasi pada lingkungan akan menentukan keberhasilan strategi ini. Hal ini juga merupakan syarat utama bagi provinsi untuk mewujudkan tujuan pembangunannya.

Dari perspektif sains dan teknologi, Bapak Ho Dinh Luong, Ketua Persatuan Asosiasi Sains dan Teknologi Provinsi, menegaskan: "Transformasi hijau" akan membawa pembangunan berkelanjutan ke daerah ini. Hal ini bukan hanya solusi untuk mengatasi perubahan iklim, tetapi juga membuka ruang pengembangan baru, yang menghubungkan manfaat ekonomi dengan lingkungan dan masyarakat.

Faktanya, dalam mengikuti tren ini, Provinsi Phu Tho juga menghadapi peluang sekaligus tantangan. Di satu sisi, wilayah ini memiliki keunggulan dalam hal lokasi, sumber daya manusia, dan beragam potensi untuk menerapkan berbagai model hijau. Di sisi lain, kebutuhan modal investasi, teknologi modern, dan perubahan kesadaran sosial masih menjadi hambatan. Hal ini membutuhkan kerja sama dan kolaborasi dari berbagai pelaku bisnis, pemerintah, dan masyarakat untuk mewujudkan "Transformasi Hijau" menjadi tindakan nyata.

“Transformasi hijau” dalam produksi pertanian merupakan tren yang sejalan dengan tren pertanian organik dan sirkular.

Untuk menjadikan "Transformasi Hijau" sebagai kekuatan pendorong, provinsi ini telah menetapkan tujuan untuk menarik investasi secara selektif, memprioritaskan proyek-proyek berteknologi tinggi, dan membatasi proyek-proyek yang berisiko polusi. Pada saat yang sama, perlu difokuskan pada implementasi dan perencanaan kebijakan untuk mendukung bisnis dalam inovasi teknologi, penerapan solusi hemat energi, dan pengembangan energi terbarukan. Khususnya, dalam Dokumen Kongres Partai Provinsi periode 2025-2030, isu "Transformasi Digital" dan "Transformasi Hijau" telah menjadi sudut pandang, tujuan, dan isi yang sentral dan konsisten; menjadi orientasi politik dan dasar tugas utama dalam pembangunan sosial-ekonomi provinsi hingga tahun 2030 dan tahun-tahun berikutnya, yang mengarah pada ekonomi pertumbuhan hijau, sirkular, dan berkelanjutan.

Manh Hung

Sumber: https://baophutho.vn/chuyen-doi-xanh-dong-luc-phat-trien-ben-vung-240124.htm