Kegiatan festival akan digabungkan dengan Festival Warisan Budaya Vietnam, yang dijadwalkan berlangsung dari 17 hingga 23 November di Alun-alun Dai Doan Ket (bangsal Pleiku).

Mengambil gambaran kerusakan akibat badai No. 13 sebagai pesan utama, Festival Warisan Budaya tahun ini bertujuan pada pesan perlindungan lingkungan, melindungi hutan di hulu untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim, dan pada saat yang sama mengajak masyarakat untuk bergandengan tangan mengatasi konsekuensi bencana alam, memulihkan ekonomi dan membangun secara berkelanjutan.
Badai No. 13 baru-baru ini menyebabkan kerusakan besar pada fasilitas dan infrastruktur teknis di banyak kawasan dan tempat wisata ; secara signifikan memengaruhi kehidupan masyarakat dan kegiatan pelayanan dan pariwisata.

Panitia Rakyat Provinsi menugaskan Dinas Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata untuk memimpin dan berkoordinasi dengan daerah dan unit terkait untuk segera mendata kerusakan, memberikan arahan kepada para pelaku usaha untuk memulihkan prasarana dan sanitasi lingkungan, serta menjamin keselamatan mutlak bagi wisatawan.
Pada saat yang sama, industri pariwisata perlu mempromosikan dan memulihkan citra pariwisata Gia Lai sebagai tempat yang aman, ramah, dan menarik setelah badai.
Komite Rakyat Provinsi juga meminta untuk menyesuaikan, mengurangi skala atau menangguhkan festival yang tidak perlu untuk memfokuskan sumber daya, sumber daya manusia dan pendanaan pada penanggulangan konsekuensi bencana alam.
Untuk wilayah barat Gia Lai, fokus dapat dialihkan ke penyelenggaraan Festival Warisan Budaya, yang menjamin signifikansi budaya dan bersifat praktis serta menghindari pemborosan sumber daya.
Sumber: https://baogialai.com.vn/chuyen-hoat-dong-le-hoi-hoa-da-quy-nui-lua-chu-dang-ya-sang-ngay-hoi-di-san-van-hoa-post572183.html






Komentar (0)