Klub HAGL kembali mengalami perubahan besar, kali ini di posisi kapten ketika pelatih Kiatisak, setelah berdiskusi dengan Bapak Duc, resmi menerima tawaran untuk memimpin Klub Polisi Hanoi (CAHN). Menurut Bapak Duc, alih-alih berjuang melawan tim HAGL yang sedang berjuang untuk degradasi, memimpin tim di V-League akan membantu "Thai Zico" meraih gelar juara di arena ini. Entah pelatih Kiatisak benar-benar menginginkannya atau tidak, posisi kapten HAGL telah resmi berganti. Pelatih Vu Tien Thanh, setelah sempat menjabat sebagai direktur teknik, akan fokus pada tim utama untuk membantu HAGL tetap bertahan di V-League.
Pelatih Vu Tien Thanh masih punya banyak pekerjaan yang harus dilakukan dengan HAGL Club
Faktanya, jejak Pelatih Vu Tien Thanh sedikit banyak terungkap dalam pertandingan di mana HAGL mengalahkan "rival" Hanoi FC 1-0 di putaran ke-8 V-League. Meskipun waktu belum banyak, banyak orang telah melihat perubahan di HAGL. Seperti yang pernah dikatakan Pelatih Kiatisak dengan nada bercanda, "Thanh bilang saya terlalu lembut, saya harus berteriak lebih keras lagi", para pemain HAGL telah menunjukkan gaya bermain yang lebih ketat, lebih agresif, dan disiplin. Dalam pertandingan melawan Hanoi FC, formasi HAGL lebih sempit saat bertahan dan lebih lebar saat menyerang, para pemain lebih banyak mengoper ke depan, alih-alih mengoper ke samping atau ke belakang. Di saat yang sama, HAGL FC juga bermain lebih pragmatis, tidak lagi mencolok atau berani. Hal ini mengingatkan orang-orang pada citra Saigon FC di bawah asuhan Vu Tien Thanh: tim yang menekankan kerja sama tim, kesabaran, dan semangat juang.
"Ketika berada di posisi yang lebih lemah, para pemain harus bermain lebih rapat, lebih solid, agar siap untuk saling melindungi dan mendukung. Tim-tim yang saya latih, seperti Saigon FC dan Ho Chi Minh City FC, semuanya bermain sangat rapat, dan harus memprioritaskan pertahanan. Jarak formasi yang rapat, gaya bermain, dan filosofi pengembangan manusia yang tepat sangat penting bagi tim untuk mengumpulkan poin," ujar pelatih Vu Tien Thanh. Faktanya, menerima tim baru di tengah musim selalu menghadirkan banyak tantangan bagi para pelatih, terutama dalam situasi di mana HAGL harus bermain "dengan pemain Barat" ketika striker Martin harus menjalani operasi lutut. Sambil menunggu bursa transfer dibuka kembali di pekan ke-11, Tn. Thanh harus berusaha memotivasi para pemain, meningkatkan kekuatan, dan kebugaran mereka selama jeda V-League selama 1 bulan untuk mempersiapkan Piala Asia 2023. HAGL harus berhitung selangkah demi selangkah, mengumpulkan setiap poin untuk keluar dari posisi terbawah terlebih dahulu, lalu selangkah demi selangkah bangkit dari zona bahaya.
Kabar baik bagi pelatih Vu Tien Thanh adalah saat kembali ke V-League 2023-2024 di putaran ke-9 (melawan Klub Ha Tinh pada 18 Februari), HAGL akan menyambut kembalinya striker Dinh Thanh Binh setelah cedera. Kembalinya Thanh Binh ini diharapkan dapat membantu HAGL Club untuk sementara melupakan hasrat akan "striker", sehingga lebih memanfaatkan kemampuan Quoc Viet dan Jhon Cley, yang lebih terbiasa bermain melebar daripada berburu di area penalti. Kemenangan 1-0 atas Klub Hanoi di putaran ke-8 merupakan suntikan mental yang kuat, membantu HAGL mendapatkan kembali kepercayaan diri setelah kemenangan pertama musim ini. Pelatih Vu Tien Thanh tentu akan memanfaatkan poin ini sebaik-baiknya untuk memacu semangat tim dalam meraih poin di 3 putaran berikutnya. Setelah itu, seperti yang ditegaskan oleh Bapak Duc, HAGL akan memiliki tambahan pemain berkualitas untuk melaju kencang di leg kedua.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)