Saham perusahaan manajemen K-pop SM Entertainment anjlok 1,5% pada pagi hari tanggal 5 Juli. (Sumber: Reuters) |
Saham perusahaan manajemen K-pop anjlok pada hari Kamis setelah pengawas antimonopoli Korea Selatan memulai penyelidikan terhadap potensi pelanggaran aturan subkontrak saat melakukan alih daya produksi album dan barang-barang penggemar, kantor berita Yonhap melaporkan.
Menurut Yonhap , Komisi Perdagangan Adil Korea (KFTC) mengirim penyelidik ke kantor HYBE, SM Entertainment, dan YG Entertainment pada 4 Juli.
KFTC sedang menyelidiki apakah perusahaan-perusahaan ini terlibat dalam praktik apa pun dengan subkontraktor seperti kontrak lisan tanpa tertulis, kontrak yang tidak adil, atau pembayaran yang terlambat. Tidak ada tuntutan spesifik yang diberikan.
KFTC menolak mengomentari investigasi spesifik apa pun.
HYBE, SM dan YG tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Saham HYBE, perusahaan manajemen sensasi K-pop BTS, turun 2,1 persen pada perdagangan pagi. Saham SM Entertainment dan YG Entertainment juga turun masing-masing 1,5 persen dan 0,4 persen, hingga pukul 09.15 waktu setempat.
HYBE melaporkan pendapatan sebesar 410,6 miliar won (US$315,9 juta) dari Januari hingga Maret, dengan 44,9 persen berasal dari penjualan album dan 16,8 persen dari barang-barang penggemar dan kekayaan intelektual, menurut laporan oleh Shinhan Investment & Securities pada tanggal 4 Juli.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)