Dalam pernyataan bersama, Kantor Koordinator Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Lebanon dan Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) "menyerukan semua pihak untuk menghentikan tembakan dan menahan diri dari eskalasi lebih lanjut", dan menggambarkan perkembangan terbaru sebagai "mengkhawatirkan".
"Gencatan senjata, yang dilaksanakan sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, adalah satu-satunya jalan ke depan yang berkelanjutan," tambah pernyataan itu.
Resolusi PBB 1701 mengakhiri konflik tahun 2006 antara Israel dan Hizbullah, dan menyerukan agar tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB menjadi satu-satunya angkatan bersenjata yang dikerahkan di Lebanon selatan.
Asap mengepul di sisi perbatasan Lebanon dengan Israel pada 25 Agustus. Foto: Reuters
Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengatakan kepada para menteri pada pertemuan darurat tanggal 25 Agustus bahwa ia telah mengadakan "serangkaian kontak dengan teman-teman Lebanon untuk mencegah situasi memburuk".
"Pertama-tama, kita perlu menghentikan tindakan Israel dan menerapkan Resolusi 1701," kata kantornya dalam sebuah pernyataan.
Menurut pernyataan tersebut, Bapak Mikati juga menekankan "dukungan Lebanon terhadap upaya internasional yang dapat mengarah pada gencatan senjata di Gaza."
Dalam pertemuan dengan Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Charles "CQ" Brown, perwira militer AS berpangkat tertinggi, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi juga memperingatkan tentang meningkatnya situasi di kawasan.
Menurut pernyataan dari kantor kepresidenan, Sisi "memperingatkan risiko terbukanya front baru di Lebanon dan menekankan perlunya melindungi stabilitas dan kedaulatan Lebanon". Pertemuannya di Mesir dengan Jenderal Charles "CQ" Brown terjadi beberapa jam setelah Israel melancarkan serangan udara di Lebanon.
Bapak Sisi juga menyerukan "masyarakat internasional untuk mengambil sikap tegas" dan menanggapi dengan lebih tegas "upaya bersama Mesir-AS-Qatar" untuk gencatan senjata dan pertukaran tawanan-sandera, yang akan menciptakan "jalan menuju ketenangan dan stabilitas di kawasan."
Mediator utama Mesir kembali menyerukan pengekangan dan de-eskalasi, sementara AS, pemasok senjata utama Israel, mengatakan militernya "siap" untuk mendukung sekutunya.
Ngoc Anh (menurut AFP)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/cong-dong-quoc-te-keu-goi-giam-leo-thang-chien-su-israel--hezbollah-post309280.html






Komentar (0)