Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir pada tanggal 21 Oktober menegaskan bahwa makam Raja Tutankhamun - salah satu penemuan arkeologi terbesar abad ke-20, di kota Luxor masih sepenuhnya stabil dan aman, membantah informasi yang tersebar di media asing bahwa peninggalan tersebut berisiko runtuh karena retakan dinding dan kelembaban tinggi.
Mohamed Khaled, Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Purbakala (SCA), menekankan bahwa rumor tentang "risiko keruntuhan" tidak berdasar. Ia menambahkan bahwa inspeksi rutin terhadap kondisi terkini makam Raja Tutankhamun dilakukan dengan koordinasi erat dengan Getty Conservation Institute (GCI), lembaga konservasi warisan dunia terkemuka.
Menurut laporan terbaru GCI, tidak ada perubahan fisik maupun kimia yang terdeteksi pada struktur makam tersebut selama lebih dari satu abad. Retakan di dinding hanyalah jejak-jejak lama dari tahun 1922, masa ketika arkeolog Howard Carter menemukan makam firaun muda yang hampir utuh ini.
Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir juga mencatat bahwa beberapa artikel internasional telah salah memahami atau salah mengutip sumber, bahkan membingungkan makam Tutankhamun dengan situs lain di Lembah Para Raja.
Selama dekade terakhir, makam Raja Tutankhamun telah menjalani program konservasi yang komprehensif, dengan mematuhi standar internasional yang ketat. Hasilnya, situs berusia 3.000 tahun ini kini menjadi salah satu makam yang paling terawat di Lembah Para Raja, dan terus menarik jutaan pengunjung dan peneliti setiap tahunnya.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/ai-cap-bac-bo-tin-lang-mo-vua-tutankhamun-co-nguy-co-sup-do-post1071936.vnp
Komentar (0)