Sonobuoy membantu para pencari mendeteksi suara yang dikeluarkan setiap 30 menit, yang kemungkinan dibuat oleh penumpang kapal selam Titan yang hilang.
Ilustrasi pesawat yang menjatuhkan sonar. Foto: Naval News
Pihak berwenang AS dan Kanada sedang mencari kapal selam OceanGate, Titan, yang membawa lima orang hilang saat menjelajahi bangkai kapal Titanic. Suara keras terdeteksi 30 menit yang lalu ketika sebuah pesawat Kanada mengaktifkan perangkat sonar yang disebut sonobuoy selama pencarian, meningkatkan harapan bahwa penumpang Titan masih hidup dan mencoba membuat suara melalui lambung kapal.
Saat terbang di atas area pencarian Atlantik Utara, pesawat Kanada menjatuhkan sebuah alat bernama sonobuoy, alat penting untuk pencarian di bawah air. Setelah dijatuhkan dari pesawat ke air, pelampung-pelampung tersebut diturunkan dengan parasut. Setelah mencapai permukaan, pihak berwenang dapat menyebarkannya pada kedalaman yang diperlukan dan mempertahankan kontak dengan pesawat di atasnya.
Di dalam air, sonobuoy terbagi menjadi dua ujung, satu ujung dilengkapi pemancar frekuensi radio yang memancarkan sinyal ke permukaan. Ujung lainnya memiliki serangkaian mikrofon yang disebut transduser bawah air yang mengarah ke kedalaman. Kedua ujung terhubung ke kabel. Setiap suara yang terdeteksi oleh transduser ditransmisikan melalui kabel ke pemancar frekuensi radio. Pemancar kemudian mengirimkan sinyal ke pesawat, yang memungkinkan tim penyelamat untuk menemukan sumber suara ribuan meter di bawah permukaan.
Cara kerja sonobuoy didasarkan pada prinsip sonar, yaitu penggunaan gelombang suara untuk mendeteksi objek di bawah air. Sonobuoy bekerja dengan dua cara berbeda, deteksi aktif dan pasif. Deteksi aktif melibatkan pengiriman "ping" ke area sekitar dan mendengarkan gemanya. Deteksi pasif melibatkan mendengarkan suara yang dihasilkan oleh baling-baling dan mesin.
Tim pencari terutama menggunakan deteksi pasif, yang menangkap suara-suara yang mungkin disebabkan oleh penumpang yang menggedor lambung kapal selam. Deteksi aktif jauh lebih menantang di sekitar bangkai kapal Titanic karena sulit membedakan antara puing-puing kapal selam dan puing-puing di sekitarnya. Jenis sonobuoy ketiga terkadang disebut sonobuoy tujuan khusus karena memberikan informasi lingkungan tambahan seperti suhu air atau tinggi gelombang.
Tiga sonar dibutuhkan untuk menangkap suara agar para ahli dapat melakukan triangulasi lokasi kapal selam. Triangulasi sering digunakan oleh ahli geologi untuk menemukan gempa bumi, memungkinkan lokasi yang lebih akurat dengan menggunakan sudut yang tajam.
Fakta bahwa suara itu terdengar setiap 30 menit merupakan petunjuk penting. Kemungkinan besar suara itu bukan berasal dari kapal selam lain, yang hanya mencapai kedalaman 900 m. Baling-baling permukaan akan mengeluarkan suara terus-menerus, jadi kemungkinan besar itu buatan manusia. Suara merambat jauh di dalam air, yang merupakan kabar baik sekaligus kabar buruk. Kita masih membutuhkan tiga sonar untuk melakukan triangulasi lokasi. Namun, ada kemungkinan suara itu berasal dari hal lain. Kekurangan oksigen merupakan faktor kuncinya," kata Dr. Jamie Pringle, mahasiswa PhD bidang Geosains di Universitas Keele.
Sonobuoy awalnya dikembangkan untuk mendeteksi kapal selam Jerman selama Perang Dunia II. Sinyal suara bawah air yang terdeteksi oleh penerima, yang berasal dari kapal selam di dekatnya, akan ditransmisikan ke pesawat melalui pemancar radio. Namun kini, sonobuoy digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk operasi pencarian dan penyelamatan. Sonobuoy dapat memetakan lokasi kecelakaan pesawat, bangkai kapal, atau korban selamat di laut. Sonobuoy digunakan pada tahun 2014 dalam pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang.
An Khang (Menurut Mail )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)