Pada Konferensi Keselamatan dan Operasi Penerbangan Dunia 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan dan Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) pada 19-21 September, Bapak Willie Walsh, Direktur Jenderal IATA, menyampaikan: "Keselamatan adalah prioritas utama industri penerbangan".
Namun pada kenyataannya, banyak bandara utama di Asia -Pasifik mengalami kelebihan muatan yang serius, yang mengakibatkan berbagai konsekuensi: Maskapai penerbangan mengalami kesulitan dalam meningkatkan kapasitas layanan penumpang, meningkatkan penundaan penerbangan, dan meningkatkan biaya bagi maskapai dan penumpang.
Di Vietnam, dua bandara utama (Bandara Noi Bai dan Bandara Tan Son Nhat) juga sering kelebihan muatan selama musim puncak.
Solusi utama untuk mengatasi kemacetan terminal, kata para ahli, meliputi otomatisasi, teknologi biometrik, layanan mandiri daring, dll.
Oleh karena itu, maskapai penerbangan dan bandara perlu meningkatkan tingkat kolaborasi. Berbagi data lintas fungsi secara real-time dan kemauan untuk berbagi data di dalam dan antar organisasi juga merupakan kunci untuk meminimalkan tantangan operasional.
Berbagi lebih lanjut tentang perlunya kerja sama yang berfokus pada penerapan teknologi informasi di sektor penerbangan, Bapak Le Hong Ha, Direktur Jenderal Vietnam Airlines (VNA) memberikan contoh di maskapai penerbangan.
Secara khusus, ada saatnya ketika kurangnya suku cadang pengganti membuat VNA berada dalam situasi sulit, beberapa suku cadang memerlukan waktu satu tahun atau lebih untuk diproduksi.
Hal ini mengakibatkan pesawat-pesawat "ditunda" untuk perbaikan karena pesawat tidak dapat terbang tanpa mesin. Namun kenyataannya, VNA masih memiliki banyak mesin di bengkel tanpa tanggal penyelesaian perbaikan yang pasti, dan waktu perbaikan di bengkel kini menjadi dua kali lipat, bahkan tiga kali lipat.
Selain itu, VNA juga memiliki daftar panjang mesin yang menunggu untuk diperbaiki. Menemukan sumber yang dapat menyewa mesin dengan harga terjangkau kini terasa mustahil. Itulah sebabnya VNA tidak dapat memanfaatkan pesawat yang dimilikinya secara maksimal.
Penyebab situasi ini, menurut perwakilan VNA, adalah karena manajemen inventaris yang buruk; kurangnya tenaga kerja; logistik yang terganggu; hiperinflasi; monopoli yang lebih kuat dalam industri penerbangan...
Mesin sangat penting dalam industri penerbangan. Saya pikir yang terpenting adalah kemampuan untuk melakukan peramalan. Jika kita memiliki model peramalan yang baik, kita akan memiliki informasi yang akurat.
Oleh karena itu, kemampuan peramalan permintaan perlu ditingkatkan. Peramalan permintaan yang akurat penting untuk mencegah kehabisan stok atau kelebihan stok. Industri penerbangan mengalami fluktuasi permintaan karena berbagai faktor seperti musim, perluasan atau pensiunnya armada, serta kejadian tak terduga seperti Covid-19.
Penerapan model prediktif yang andal dan penggunaan data real-time dapat membantu meningkatkan akurasi. Hal ini membutuhkan pengumpulan informasi akurat dari maskapai penerbangan secara tepat waktu.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan intervensi bagi maskapai, pemasok, MRO, dan produsen dalam input informasi. Meningkatkan visibilitas melalui teknologi seperti IoT, Blockchain, dan analitik data dapat meningkatkan kolaborasi dan memungkinkan pemecahan masalah secara proaktif,” tegas Bapak Ha.
Para ahli menilai bahwa dalam beberapa tahun mendatang, industri penerbangan siap untuk inovasi dan pertumbuhan. Oleh karena itu, transformasi industri menuju digitalisasi, termasuk analitik berbasis kecerdasan buatan (AI), pengambilan keputusan berbasis data, dan pengalaman penumpang yang dipersonalisasi, merupakan peluang besar.
Oleh karena itu, perwakilan IATA menyarankan agar maskapai penerbangan memanfaatkan data untuk mengoptimalkan rute, meningkatkan efisiensi operasional, dan meningkatkan perjalanan pelanggan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.
Di saat yang sama, TI digunakan untuk meningkatkan pengalaman penumpang. Permintaan untuk pengalaman penumpang yang lebih baik terus meningkat, mulai dari kursi yang lebih nyaman dan hiburan dalam pesawat yang lebih baik hingga proses pemesanan dan check-in yang lebih efisien.
"Maskapai penerbangan yang berfokus pada penciptaan perjalanan yang lebih menyenangkan dan nyaman bagi para pelancong memiliki peluang untuk menonjol. Khususnya, pemanfaatan data dan kecerdasan buatan (AI) memungkinkan maskapai penerbangan untuk menyediakan pengalaman perjalanan yang dipersonalisasi sesuai preferensi individu, mulai dari pemilihan kursi hingga pilihan makanan dalam pesawat," saran perwakilan IATA.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)