Pada pagi hari tanggal 26 September, dokter spesialis Do Van Long, Departemen Bedah Saraf - Tulang Belakang, Rumah Sakit Umum Internasional Minh Anh, mengatakan bahwa ia baru saja berhasil melakukan operasi pada pasien pria (44 tahun) dengan craniopharyngioma yang sangat besar, yang terletak pada posisi yang sangat berbahaya.
Operasinya berhasil.
Foto: BVCC
Pemulihan pasien yang ajaib
Dengan menggunakan alat diagnostik pencitraan modern, spesialis Dr. Do Van Long menemukan bahwa pasien memiliki craniopharyngioma yang sangat besar, yang menekan kelenjar pituitari, batang otak, hipotalamus, dan ventrikel ketiga.
Dokter Spesialis Do Van Long mengatakan bahwa kraniofaringioma besar telah lama dianggap sebagai tantangan besar dalam pengobatan. Karena ukurannya yang besar, ahli bedah harus dengan jelas menentukan setiap struktur, elemen saraf, pembuluh darah, dan struktur di sekitar tumor. Pada saat yang sama, tumor harus dibedah dengan hati-hati di bawah mikroskop pembesar. Kesulitan lainnya adalah selain mengangkat hampir seluruh tumor di otak, hal yang sama pentingnya adalah menjaga tangkai hipofisis, menghindari kerusakan pada hipotalamus, batang otak, dan pembuluh darah.
Kegembiraan pasien dan keluarga setelah operasi
Foto: BVCC
Khususnya, jika hipotalamus terganggu, pascaoperasi, pasien dapat mengalami diabetes insipidus berat, buang air kecil hingga 20 liter per hari, yang membutuhkan asupan air dalam jumlah yang sama. Hal ini menyebabkan perawatan menjadi sangat sulit dan menjadi obsesi seumur hidup pasien. Oleh karena itu, setelah operasi kraniofaringioma, pemantauan elektrolit sangatlah penting.
Dengan kacamata bedah mikro modern dan tim dokter yang berpengalaman, hanya satu hari setelah operasi, pasien secara ajaib pulih, mampu menjawab pertanyaan dokter dengan jelas, menggerakkan lengan dan kakinya, dan melihat segala sesuatu dengan kedua mata.
Craniopharyngioma memerlukan deteksi dan intervensi dini untuk meminimalkan komplikasi.
"Kraniofaringioma bersifat kongenital, terbentuk dan berkembang dari sel-sel yang tersisa di dalam janin. Jika Anda melihat gejala yang menetap seperti sakit kepala yang semakin parah, kehilangan penglihatan yang tidak dapat dijelaskan, atau tanda-tanda gangguan endokrin, jangan bersikap subjektif, tetapi segera periksakan diri ke departemen neurologi atau endokrinologi untuk pemeriksaan dan skrining. Deteksi dan intervensi dini selalu menjadi kunci pengobatan yang efektif, yang meminimalkan komplikasi berbahaya bagi pasien," ujar dokter spesialis Do Van Long.
Sumber: https://thanhnien.vn/cuu-benh-nhan-bi-khoi-u-so-hau-kich-thuoc-lon-chen-ep-tuyen-yen-185250926131841746.htm
Komentar (0)