
Kacang putih, telur goreng, dan paprika menambah cita rasa yang tidak biasa pada makanan - Foto: Christopher Testani
Bagaimana waktu sarapan memengaruhi kesehatan jantung?
Sebuah studi tahun 2023 menemukan hubungan antara waktu sarapan dan risiko penyakit jantung.
"Studi-studi sebelumnya telah menunjukkan potensi hubungan antara melewatkan sarapan dan kesehatan metabolisme yang buruk," ujar Bernard Srour, PhD, seorang profesor kesehatan masyarakat dan salah satu penulis studi tersebut, kepada majalah Health . "Kami belum banyak mengetahui hubungan antara waktu makan dan penyakit kardiovaskular."
Para peneliti mengumpulkan data dari lebih dari 103.000 orang dewasa (kebanyakan perempuan) yang berpartisipasi dalam studi ini. Tim peneliti melacak kebiasaan kesehatan para peserta sejak tahun 2009. Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang sarapan setelah pukul 9 pagi memiliki risiko penyakit jantung yang lebih tinggi. Setiap jam tambahan sarapan akan meningkatkan risiko tersebut.
Hal yang sama berlaku untuk setiap jam keterlambatan makan terakhir di hari itu. Orang yang makan malam setelah pukul 21.00 memiliki risiko penyakit serebrovaskular 28% lebih tinggi dibandingkan mereka yang makan sebelum pukul 20.00.
Penyakit serebrovaskular adalah sekelompok kondisi yang memengaruhi suplai darah ke otak. Kadar oksigen yang rendah dapat merusak:
- Memengaruhi jam biologis Anda: "Waktu makan Anda mengatur jam biologis Anda, yang berperan dalam sejumlah fungsi biologis seperti pengaturan tekanan darah, metabolisme, dan sekresi hormon," kata Dr. Srour. Masing-masing faktor ini berperan penting dalam kesehatan jantung.
- Sensitivitas insulin menurun: Jam biologis tubuh memengaruhi sensitivitas insulin, yaitu kemampuan tubuh untuk merespons insulin, yang membantu sel menyerap dan menggunakan gula secara efektif. Tubuh lebih sensitif terhadap insulin di pagi hari dibandingkan di malam hari.
Sensitivitas insulin yang tinggi berarti tubuh Anda membutuhkan lebih sedikit insulin untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil, sehingga menghasilkan kontrol gula darah yang lebih baik. Menunda sarapan dapat mengurangi efektivitas insulin dan meningkatkan risiko penyakit jantung, kata Bhupendar Tayal, MD, seorang ahli jantung di UAMS Medical Center.
- Melemahkan metabolisme: Makan di malam hari, saat melatonin (hormon tidur) berada pada tingkat tertinggi, dapat menghambat kemampuan tubuh untuk memetabolisme makanan secara efisien.
Sebuah studi tahun 2020 menemukan bahwa makan larut malam lebih mungkin menyebabkan kenaikan berat badan dan mengganggu metabolisme lemak. Obesitas dapat menyebabkan penyakit jantung, sehingga makan larut malam juga dapat meningkatkan risiko Anda.
Waktu yang tepat untuk sarapan
Tidak ada standar universal untuk waktu makan yang tepat. Menurut Dr. Srour, makan tepat waktu di pagi hari dan tidak makan terlalu larut malam memberikan banyak manfaat kesehatan.
Makan teratur juga penting. "Melewatkan makan, terutama sarapan, tidak disarankan karena dapat menyebabkan obesitas," ujar Dr. Tayal kepada majalah Health . Makan larut malam secara teratur juga dapat meningkatkan angka obesitas dan risiko penyakit jantung.
"Metabolisme kita melambat di malam hari karena peningkatan kadar melatonin," kata Tayal. "Menurut saya, waktu ideal untuk makan adalah sarapan pagi (tergantung kapan kita bangun) dan makan malam biasanya setidaknya tiga jam sebelum tidur."
Diet sehat untuk jantung
Selain menyesuaikan pola makan, pola makan yang tepat juga penting. Anda harus mengonsumsi makanan yang kaya buah dan sayur, serta menghindari makanan tinggi natrium dan alkohol. Rekomendasi American Heart Association (AHA) untuk pola makan sehat jantung meliputi:
- Protein tanpa lemak
- Batasi gula dan makanan olahan
- Susu rendah lemak
- Banyak buah dan sayur
Anda bisa sesekali sarapan atau makan malam terlambat, tergantung jadwal pribadi Anda. Menjaga pola makan yang tepat akan sangat membantu menjaga kesehatan kardiovaskular Anda.
Sumber: https://tuoitre.vn/thoi-diem-an-sang-va-toi-anh-huong-den-suc-khoe-tim-mach-2025112110590514.htm






Komentar (0)