Hak untuk merekrut dan memobilisasi guru merupakan isu yang banyak dikemukakan pendapatnya oleh anggota Majelis Nasional dalam sesi diskusi berkelompok pagi ini, 17 November, mengenai rancangan Resolusi Majelis Nasional tentang sejumlah mekanisme dan kebijakan spesifik dan luar biasa untuk membuat terobosan dalam pengembangan pendidikan dan pelatihan.
Pasal 3 rancangan resolusi tersebut menyatakan: “Direktur Departemen Pendidikan dan Pelatihan berwenang untuk merekrut, menerima, memobilisasi, memindahkan, dan memperbantukan guru, manajer pendidikan, dan staf di lembaga prasekolah negeri, pendidikan umum, dan pendidikan berkelanjutan di provinsi tersebut, dengan memastikan pengelolaan negara yang terpadu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”
Mengatasi kelebihan dan kekurangan guru
Delegasi Hoang Van Cuong (delegasi Hanoi ) mengatakan bahwa pemberian wewenang untuk merekrut dan memobilisasi guru dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas kepada Departemen Pendidikan dan Pelatihan merupakan langkah yang tepat. Hal ini akan mengatasi situasi kelebihan dan kekurangan guru yang tidak dapat dimobilisasi saat ini. Selain itu, pengorganisasian rekrutmen oleh Departemen akan menjamin kualitas sumber daya manusia guru di seluruh wilayah.
"Ini juga memudahkan guru untuk mendaftar. Mereka tidak perlu mengisi banyak formulir aplikasi untuk mendaftar di banyak tempat," kata Bapak Cuong.
Senada dengan itu, delegasi Nguyen Thi Lan (delegasi Hanoi) mengatakan bahwa pemberian hak rekrutmen kepada departemen pendidikan dan pelatihan sangatlah tepat untuk mengatasi permasalahan guru. Lebih spesifik lagi, delegasi Nguyen Tuan Thinh (delegasi Hanoi) mengatakan bahwa jika tugas rekrutmen guru diserahkan kepada Komite Rakyat di tingkat kecamatan/kelurahan, hal tersebut tidak akan dapat terlaksana karena tidak tersedianya sumber daya manusia yang memadai untuk mengorganisasi dan melaksanakannya.
Selain itu, delegasi Thinh juga menyarankan agar rekrutmen dikaitkan dengan lokasi. Saat melamar rekrutmen, guru harus mencantumkan dengan jelas di lembaga pendidikan mana mereka melamar, bukan direkrut secara umum, dan kemudian departemen akan memobilisasi dan mengatur mereka karena saat ini wilayah provinsi sangat luas.

"Menurut Undang-Undang Pendidikan, departemen hanya mengelola SMA ke atas, sedangkan SMP ke bawah dikelola oleh komune. Oleh karena itu, pemberian wewenang mobilisasi ke tingkat departemen tidaklah tepat. Untuk menghindari tumpang tindih dan masalah, saya menyarankan agar Departemen Pendidikan tidak hanya mengatur rekrutmen, tetapi juga mengatur, memobilisasi, dan menempatkan staf manajemen serta guru di tingkat komune. Penugasan dan perubahan posisi guru dan staf di lembaga pendidikan harus diserahkan kepada sekolah," ujar delegasi Nguyen Tuan Thinh.
Masih banyak kekhawatiran
Para delegasi meyakini bahwa menugaskan direktur departemen pendidikan untuk merekrut guru merupakan langkah yang baik untuk mengatasi kelebihan dan kekurangan guru di daerah, tetapi mereka juga memiliki banyak kekhawatiran.
Delegasi Tao Van Giot (delegasi Lai Chau) khawatir hal ini bertentangan dengan semangat desentralisasi yang kuat kepada daerah. Oleh karena itu, delegasi tersebut menyarankan agar kewenangan perekrutan staf prasekolah, sekolah dasar, dan sekolah menengah dialihkan ke tingkat komune agar proaktif dan berada di bawah tanggung jawab kepala desa.
Namun, berdasarkan realitas setempat, delegasi Sung A Lenh (delegasi Lao Cai) mengatakan bahwa jika kewenangan rekrutmen diberikan kepada tingkat kecamatan, hal itu akan menjadi tantangan bagi kecamatan di daerah sulit. "Jika kecamatan diizinkan untuk merekrut, akan sangat sulit untuk menarik calon guru yang bersedia pergi ke daerah sulit, dan bahkan harus beralih ke rekrutmen alih-alih ujian," kata delegasi Sung A Lenh. Oleh karena itu, delegasi Sung A Lenh mengatakan bahwa rekrutmen dan mutasi guru yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan dan Pelatihan sudah tepat, terutama untuk daerah sulit seperti Lao Cai. Berdasarkan realitas ini, delegasi Sung A Lenh juga merekomendasikan adanya mekanisme kebijakan khusus yang cukup kuat untuk menarik guru ke daerah sulit.
Dari perspektif lain, delegasi Dang Thi My Huong (delegasi Khanh Hoa) menyatakan bahwa rancangan resolusi memberikan hak rekrutmen dan mutasi kepada direktur Departemen Pendidikan, tetapi tidak secara jelas menetapkan mekanisme penanganan individu jika terjadi tindakan negatif, pelecehan, penyalahgunaan wewenang, dan akuntabilitas pimpinan. Hal ini berpotensi menimbulkan risiko. Oleh karena itu, delegasi Huong menyarankan agar rancangan resolusi tersebut melengkapi mekanisme pemantauan dan transparansi dengan membangun basis data sumber daya manusia, mempublikasikan kuota, daftar kandidat yang lolos, kriteria mutasi, dan merancang mekanisme inspeksi independen.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/national-congress-delegates-hand-over-teachers-to-cho-so-giao-duc-la-phu-hop-post1077452.vnp






Komentar (0)