Dalam konferensi tersebut, banyak pendapat menyatakan bahwa Vietnam menghadapi tantangan penipisan sumber daya alam, pencemaran lingkungan, pencemaran sampah plastik, kekeringan, penipisan sumber daya air, dan polusi. Menemukan solusi untuk mengatasi tantangan-tantangan ini merupakan masalah yang sulit.
Menurut tim peneliti dari Universitas Sumber Daya Alam dan Lingkungan di Kota Ho Chi Minh, Vietnam, setiap tahun sekitar 3,6 juta ton sampah plastik dihasilkan tanpa dikumpulkan dan diolah dengan benar, dan 453.000 ton di antaranya terbuang ke laut. Pengelolaan sampah plastik yang buruk tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga menyebabkan pembentukan dan penyebaran mikroplastik—partikel plastik yang sangat kecil yang dapat menembus ekosistem dan rantai makanan, sehingga menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia.

Profesor Madya Dr. Huynh Quyen, Rektor Universitas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kota Ho Chi Minh, menekankan bahwa pembangunan berkelanjutan tidak dapat dipisahkan dari teknologi digital . Konferensi ini bukan hanya wadah pertukaran akademis, tetapi juga meja bundar internasional bagi kita untuk bersama-sama membentuk dan menciptakan solusi teknologi yang sangat aplikatif, berkontribusi dalam memecahkan tantangan global terkait perubahan iklim, ketahanan pangan, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya.
Bapak Truong Minh Huy Vu, Direktur Institut Studi Pembangunan Kota Ho Chi Minh, juga mengatakan bahwa Kota Ho Chi Minh menghadapi masalah penurunan tanah, banjir, dan pencemaran lingkungan. Menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi tantangan ini membutuhkan kerja sama para ilmuwan dan pakar terkemuka. Dalam konteks saat ini, sains dan teknologi memainkan peran yang sangat penting.
Konferensi Internasional ke-7 tentang Sains dan Teknologi pada tahun 2025 berfokus pada bidang-bidang seperti: teknologi dan pengelolaan pertanian cerdas dan lingkungan berkelanjutan; pengelolaan lahan menuju pertanian organik; penerapan kecerdasan buatan dan transformasi digital di bidang sumber daya, lingkungan, dan pertanian; ilmu bumi terapan dan pengelolaan sumber daya - adaptasi terhadap perubahan iklim; teknologi material dan energi baru dalam pembangunan berkelanjutan; pengembangan ekonomi hijau, ekonomi sirkular; kecerdasan geospasial dalam pertanian cerdas, pengelolaan sumber daya dan lingkungan.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/day-manh-cong-nghe-giai-quyet-bai-toan-rac-thai-o-nhiem-post823423.html






Komentar (0)