"Seorang pria terhormat memiliki kaki berbulu, seorang bajingan memiliki perut berbulu" atau "Seorang pria terhormat memiliki kaki yang ramping, seorang bajingan memiliki perut yang ramping" adalah pepatah familiar yang telah menyebar melalui cerita rakyat.
"Tidak satu pun dari versi ini yang diakui secara resmi," kata Profesor Madya Pham Van Tinh, Direktur Pusat Studi Vietnam.
Kamus peribahasa mencantumkan "Seorang pria terhormat memiliki bulu kaki yang tebal, orang rendahan memiliki bulu perut yang tebal" dan varian lain, "Orang rendahan memiliki bulu perut yang tebal, seorang pria terhormat memiliki bulu kaki yang tebal," tetapi tidak mengakui versi lainnya.
Profesor Madya Pham Van Tinh, Direktur Pusat Studi Vietnam. (Foto: FBNV).
Menurut kamus, "bulu perut yang tebal" adalah ciri umum di antara para penjahat, sedangkan "bulu kaki yang tebal" adalah ciri umum di antara para pria terhormat.
Pepatah di atas berasal dari pengalaman rakyat tentang fisiognomi. Orang-orang di masa lalu sering menilai karakter seseorang melalui berbagai penampilan luar, seperti fitur wajah, cara berjalan, bulu kaki, dan bulu perut.
Pepatah itu hanyalah sebuah anggapan, karena bulu di perut atau kaki seseorang tidak mencerminkan karakter orang tersebut. Perbedaan antara seorang pria terhormat dan seorang penjahat adalah cara untuk membedakan mereka dalam ajaran Konfusianisme.
Seorang pria terhormat dianggap sebagai orang yang bermartabat, jujur, berpengetahuan luas, dan berperilaku baik. Sebaliknya, orang picik adalah seseorang yang berkarakter buruk, berpikiran sempit, dan picik.
"Pepatah 'Seorang pria terhormat berpijak dangkal, orang picik berpikiran sempit' tidak benar karena tidak ada kontradiksi antara keduanya. Ungkapan 'Seorang pria terhormat berpijak dangkal' tidak bermakna, sedangkan ungkapan 'orang picik berpikiran sempit' masih dapat diartikan sebagai berpikiran sempit," tambah Bapak Tinh.
THI THI
Bermanfaat
Emosi
Kreatif
Unik
Sumber






Komentar (0)