De Gea dan hari-hari tak terlupakan di Fiorentina

Tekanan pada Fiorentina sangat besar setelah awal musim yang penuh gejolak.

Kekalahan 0-2 dari Atalanta di pekan ke-13 Serie A semakin memperburuk krisis Fiorentina. Tim asuhan kiper David De Gea ini belum pernah meraih kemenangan di Serie A sejak awal musim, hanya mengumpulkan 6 poin dengan selisih gol -11.

Performa buruk mereka membuat mereka berada di posisi kedua terbawah klasemen, dengan poin yang sama dengan Verona di posisi terakhir, tetapi dengan selisih gol yang lebih baik. Rentetan 13 putaran tanpa kemenangan di putaran pertama Serie A 2025/26 juga merupakan rekor yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi "La Viola" dalam sejarah turnamen.

Fiorentina telah berkiprah di Serie A sejak promosi mereka pada tahun 2004, setelah sempat berkiprah di Serie B akibat masalah keuangan dan skandal Calciopoli. Sebelumnya, mereka hanya bermain di luar kasta tertinggi Italia selama enam musim sejak tahun 1929.

Klub asal Florence ini mungkin tidak berada di puncak klasemen Serie A, tetapi mereka memiliki tradisi yang kaya dan banyak talenta. Dua gelar Serie A (1955/56 dan 1968/69), 6 gelar Coppa Italia, dan bintang-bintang legendaris seperti Gabriel Batistuta dan Rui Costa telah menjadikan Fiorentina ikon yang menarik di negeri pasta.

Namun, musim ini mengancam akan menghancurkan segalanya. Setelah 13 pekan, Fiorentina belum pernah menang, dengan 6 kali seri dan 7 kali kalah. Yang mengkhawatirkan, sejarah Serie A tidak berpihak pada Fiorentina. Belum pernah ada klub di masa lalu yang melewati 13 laga pembuka tanpa kemenangan dan tetap bertahan di liga.

De Gea memiliki harapan tinggi saat menandatangani kontrak dengan Fiorentina.

Bagi Fiorentina, ini bukan hanya performa terburuk dalam sejarah klub (lebih buruk dari musim 1935/36 atau 1977/78), tetapi juga tiga kekalahan beruntun di kandang sendiri di Artemio Franchi, sesuatu yang belum terjadi sejak musim 1928/29.

"Kami harus menyesuaikan mentalitas kami untuk berjuang menghindari degradasi," aku pelatih Vanoli setelah kekalahan dari Atalanta. Hal yang paling mengkhawatirkan bagi Fiorentina bukan hanya rentetan tanpa kemenangan, tetapi juga kebuntuan di lini serang. Mereka menyelesaikan pertandingan dengan tidak efektif dan sering membuat kesalahan di momen-momen krusial.

Di lini pertahanan, De Gea belum mampu mempertahankan performa impresifnya sejak musim 2024/25. Mantan kiper MU ini hanya mencatatkan 5 clean sheet sejak awal musim. Pertahanan Fiorentina telah kebobolan 21 gol setelah 13 pertandingan, rekor terburuk kedua di liga, hanya lebih baik dari Torino (kebobolan 23 gol).

Pada bulan Mei, De Gea memutuskan untuk memperpanjang kontraknya dengan Fiorentina hingga tahun 2028. Setelah periode yang tak terlupakan di penghujung kariernya di MU, dan harus menanggung banyak keraguan karena menganggur selama beberapa waktu, De Gea tampaknya telah mendapatkan kembali kejayaannya di kota Florence.

Di awal kariernya di Serie A, De Gea tampil memukau di sepak bola Italia dan Eropa. "Superman", "David baru dari Florence", atau "Sang Alien" adalah julukan indah yang biasa disematkan media Italia kepada kiper Spanyol tersebut.

Namun, hal-hal baik itu kini telah berlalu. Jika Fiorentina terdegradasi musim ini, itu akan menjadi skenario bencana bagi mantan bintang MU di masa senja kariernya.

Komentar (0)