Berbicara pada pertemuan tersebut, Wakil Menteri Le Quan mengatakan bahwa hubungan kerja sama pendidikan antara Vietnam dan Uni Eropa telah berkembang pesat dan substansial belakangan ini, yang diimplementasikan secara simultan di tingkat bilateral dan multilateral. Hanya dalam 5 tahun terakhir, Vietnam telah menandatangani sekitar 30 perjanjian internasional dan kesepakatan internasional tentang kerja sama pendidikan dengan negara-negara anggota Uni Eropa.
Selain itu, kedua pihak terus menjalin koordinasi yang erat dalam kerangka Forum Menteri Pendidikan Asia-Eropa (ASEMME). Sebuah langkah maju baru adalah penyelesaian negosiasi Surat Pernyataan Kehendak (Letter of Intent) kerja sama pendidikan oleh kedua pihak, yang diharapkan akan ditandatangani saat kunjungan resmi Presiden Komisi Eropa ke Vietnam pada bulan Oktober ini.
Di bidang pendidikan tinggi, dengan dukungan Uni Eropa dalam beberapa tahun terakhir, sejak 2015, lembaga pendidikan tinggi Vietnam telah berpartisipasi dalam program Uni Eropa untuk mendukung pendidikan, pelatihan, pemuda dan olahraga di Eropa (program ERASMUS+) dan mencapai banyak hasil yang luar biasa.

Dalam Program Pertukaran Pelajar Internasional (ICM), Vietnam telah melaksanakan 466 proyek pertukaran mahasiswa dan pascasarjana dari total 767 proyek yang diusulkan. Dalam Program Beasiswa Magister Erasmus Mundus (EMJMD), Vietnam berpartisipasi dalam 21 proyek kerja sama dengan universitas-universitas Eropa dan 158 beasiswa telah diberikan kepada mahasiswa Vietnam.
Dalam Program Pengembangan Kapasitas Pendidikan Tinggi (PKT), Uni Eropa telah mendanai 83 proyek yang melibatkan Vietnam. Vietnam menduduki peringkat teratas sebagai negara Asia penerima proyek PKT terbanyak dan merupakan salah satu dari tiga negara dengan program pertukaran ICM terbanyak menurut Badan Tetap Uni Eropa untuk Kebudayaan dan Pendidikan.
Di bidang pendidikan kejuruan, UE juga telah mensponsori dan memberikan bantuan kepada Vietnam untuk sejumlah program dan proyek penting seperti: Proyek inovasi pendidikan kejuruan, kerja sama di ASEAN yang disponsori oleh Pemerintah Jerman, Proyek Seni Rupa dan Grafis yang disponsori oleh Pemerintah Denmark; Proyek Kerja Sama Pendidikan Kejuruan (VETVET), dengan nilai total lebih dari 50 juta euro.
Mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan UE terhadap pendidikan Vietnam, Wakil Menteri Le Quan menyampaikan keinginannya untuk terus memperluas bidang kerja sama seperti: Menandatangani surat pernyataan tentang kerja sama pendidikan, mempromosikan kerja sama dalam kerangka ASEMME, memperluas program dukungan pendidikan Erasmus+ ke bidang teknologi tinggi seperti kecerdasan buatan, chip semikonduktor, dan energi hijau.

Berbicara pada pertemuan tersebut, Bapak Mario Ronconi sangat mengapresiasi pencapaian kerja sama yang telah dicapai Vietnam dan Uni Eropa. Beliau menegaskan bahwa Uni Eropa sepenuhnya mendukung orientasi kerja sama yang diusulkan Vietnam untuk periode mendatang, terutama mengingat kedua belah pihak sedang aktif mempersiapkan penandatanganan Nota Kesepahaman (Letter of Intent) mengenai kerja sama pendidikan.
Menurut Bapak Mario Ronconi, bidang-bidang terkait inovasi, transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, dan integrasi internasional akan terus menjadi prioritas kerja sama, sejalan dengan strategi pengembangan pendidikan kedua belah pihak. Uni Eropa berharap inisiatif kerja sama ini akan segera terwujud, yang akan memberikan manfaat praktis bagi sistem pendidikan dan hubungan Vietnam-Uni Eropa.
Vietnam juga mengusulkan agar kedua pihak saling mengakui kredit dan gelar masing-masing, serta membangun jaringan kerja sama pendidikan Vietnam-Uni Eropa. Hal penting lainnya adalah mendorong universitas-universitas terkemuka Eropa untuk membuka cabang di Vietnam, yang akan menciptakan kondisi bagi mahasiswa domestik untuk mengakses standar pelatihan internasional secara langsung.
Sumber: https://giaoducthoidai.vn/de-xuat-cac-truong-dai-hoc-chau-au-mo-phan-hieu-tai-viet-nam-post751014.html
Komentar (0)