Kekhawatiran mengenai tarif pajak 0,1% dan risiko yang mempengaruhi tabungan masyarakat


Pada sesi pembahasan Undang-Undang Pajak Penghasilan Orang Pribadi, sejumlah delegasi DPR mengusulkan agar mempertimbangkan secara matang penerapan pajak atas pengalihan emas batangan.
Penerapan pajak transfer emas batangan dengan tarif 0,1% telah mendapat perhatian besar dari para delegasi. Tujuan yang tercantum dalam rancangan tersebut adalah untuk membatasi spekulasi, mengurangi fluktuasi pasar, dan meningkatkan transparansi transaksi. Namun, banyak pendapat berpendapat bahwa tarif pajak ini terlalu rendah untuk mengatur perilaku spekulatif, sementara berisiko memengaruhi kelompok orang yang membeli emas hanya untuk mengumpulkan atau mencegah risiko dalam hidup.
Menurut analisis beberapa delegasi, sebagian besar transaksi emas masyarakat dilakukan untuk tujuan tabungan setelah mereka membayar pajak penghasilan pribadi. Oleh karena itu, jika mereka tetap memungut pajak saat menjual emas, hal itu dapat menimbulkan kesan pajak berganda. Selain itu, perbedaan antara tujuan "spekulasi" dan "penimbunan" juga perlu didefinisikan secara jelas untuk memastikan kelayakan implementasinya.

Dimasukkannya emas batangan ke dalam pajak transfer dengan tarif 0,1% mendapat perhatian besar dari para delegasi.
Memperluas insentif pajak untuk mendorong tabungan jangka panjang dan inovasi
Selain isu emas batangan, banyak delegasi mengapresiasi penambahan potongan pajak dalam rancangan undang-undang, termasuk pengeluaran untuk perawatan kesehatan, pendidikan, asuransi, atau pensiun sukarela. Namun, cakupan insentif saat ini masih sempit, hanya mendukung jaminan sosial dasar. Beberapa mengusulkan perluasan potongan pajak, seperti kontribusi kepada perusahaan inovatif, perusahaan rintisan, atau produk keuangan yang diizinkan beredar untuk mendorong perkembangan ekonomi swasta.
Pendapat juga menekankan bahwa penambahan insentif harus disertai dengan mekanisme kontrol yang ketat dan batasan pengurangan yang tepat harus dirancang untuk menghindari risiko penyalahgunaan kebijakan.

Pendapat juga menekankan bahwa penambahan insentif harus disertai dengan mekanisme kontrol yang ketat dan batasan pengurangan yang tepat harus dirancang untuk menghindari risiko penyalahgunaan kebijakan.
Pemerintah akan mempertimbangkan waktu penerapan untuk memastikan stabilitas pasar.
Menanggapi pendapat para delegasi, Kementerian Keuangan menyatakan bahwa pajak emas batangan telah dikaji secara saksama, dengan fokus pada tujuan mengatur perilaku spekulatif dan mengurangi tekanan pada pasar emas dan valuta asing. Kebijakan ini ditegaskan bukan sebagai "pajak atas pajak", melainkan bagian dari solusi menyeluruh untuk mengelola pasar emas.

Pemerintah akan mempertimbangkan waktu penerapan untuk memastikan stabilitas pasar.
Pemerintah akan terus menilai waktu pelaksanaan yang tepat, menerbitkan ambang batas nilai kena pajak serta mekanisme penyesuaian yang fleksibel sesuai dengan perkembangan pasar, dan melaporkan kepada Majelis Nasional sebelum menerapkan dokumen panduan.
>>> Silakan saksikan HTV News pukul 8:00 malam dan 24G World Program pukul 8:30 malam setiap hari di saluran HTV9.
Sumber: https://htv.com.vn/de-xuat-danh-thue-vang-mieng-can-lam-ro-de-tranh-anh-huong-nguoi-tich-tru-222251120141202795.htm






Komentar (0)