Kementerian Keuangan telah mengajukan proposal untuk mempelajari dan menerbitkan kebijakan yang bertujuan mengurangi biaya penggunaan lahan bagi rumah tangga dan individu ketika mengubah lahan kebun leluhur menjadi lahan perumahan. Proposal ini disampaikan dalam Dokumen No. 19084/BTC-QLCS yang dikirim ke Delegasi Majelis Nasional Kota Hanoi.
Mengurangi beban keuangan masyarakat.
Menurut Kementerian Keuangan, usulan ini muncul dari kenyataan bahwa banyak rumah tangga menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban keuangan ketika melakukan prosedur perubahan tujuan penggunaan lahan. Beban ini menjadi sangat berat dalam konteks harga tanah saat ini yang jauh lebih tinggi daripada harga lahan pertanian .

Dasar hukum saat ini
Secara hukum, Kementerian Keuangan mengutip peraturan yang berlaku terkait penentuan kewajiban keuangan ketika terjadi perubahan tujuan penggunaan lahan. Secara khusus, poin a, Klausul 1, Pasal 156 Undang-Undang Pertanahan 2024 menetapkan prinsip pembayaran biaya penggunaan lahan ketika terjadi konversi dari lahan pertanian menjadi lahan permukiman.
Oleh karena itu, pengguna lahan harus membayar sejumlah uang yang setara dengan selisih antara biaya penggunaan lahan untuk lahan setelah konversi dan biaya penggunaan lahan untuk lahan sebelum konversi, yang dihitung untuk periode penggunaan lahan yang tersisa.
Prinsip ini juga diatur dalam Pasal 8 Peraturan Pemerintah No. 103/2024/ND-CP untuk rumah tangga dan perorangan. Biaya penggunaan lahan yang harus dibayar dihitung sebagai selisih antara biaya penggunaan lahan berdasarkan harga lahan perumahan dan biaya penggunaan lahan berdasarkan harga lahan pertanian pada saat otoritas yang berwenang mengeluarkan keputusan yang mengizinkan perubahan penggunaan lahan.
Menuju kebijakan yang relevan dengan realitas.
Berdasarkan peraturan yang berlaku dan situasi aktual, Kementerian Keuangan menyadari perlunya penelitian lebih lanjut dan penyempurnaan kebijakan. Tujuannya adalah untuk membuat peraturan lebih relevan dengan praktik, sehingga mengurangi beban keuangan masyarakat, terutama dalam kasus di mana tanah tersebut berasal dari lahan kebun atau lahan pertanian yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Sumber: https://baolamdong.vn/de-xuat-giam-tien-su-dung-dat-khi-chuyen-doi-dat-vuon-sang-dat-o-411045.html






Komentar (0)