Kasus-kasus pengambilalihan lahan untuk keperluan pertahanan dan keamanan nasional.
Berdasarkan Pasal 78 Undang-Undang Pertanahan Tahun 2024, Negara akan mengambil alih tanah untuk keperluan pertahanan dan keamanan nasional dalam kasus-kasus di mana hal itu benar-benar diperlukan. Peraturan ini bertujuan untuk memastikan bahwa penggunaan tanah secara langsung melayani tugas melindungi keamanan dan pertahanan nasional.

Secara spesifik, terdapat 10 kasus reklamasi lahan yang diatur sebagai berikut:
- Untuk digunakan sebagai pangkalan militer atau markas besar angkatan bersenjata rakyat.
- Membangun pangkalan militer .
- Membangun struktur pertahanan nasional, medan pertempuran, dan struktur khusus lainnya yang melayani pertahanan dan keamanan nasional.
- Membangun stasiun kereta api, pelabuhan, dan fasilitas komunikasi untuk mendukung operasi militer dan keamanan.
- Membangun fasilitas industri, ilmiah -teknologi, budaya, dan olahraga yang secara langsung melayani pertahanan dan keamanan nasional.
- Membangun persenjataan angkatan bersenjata rakyat.
- Membangun lapangan tembak, tempat latihan, area pengujian, dan lokasi penghancuran senjata.
- Membangun fasilitas pelatihan, pusat pelatihan; dan fasilitas untuk istirahat, pemulihan, serta pemeriksaan dan perawatan medis bagi angkatan bersenjata rakyat.
- Membangun perumahan resmi untuk Angkatan Bersenjata Rakyat.
- Mendirikan fasilitas penahanan, pusat penahanan sementara, dan pusat tahanan; fasilitas pendidikan wajib; dan sekolah reformasi yang dikelola oleh Kementerian Pertahanan Nasional atau Kementerian Keamanan Publik .
Peraturan tentang pemberitahuan pengambilalihan lahan
Pasal 85 Undang-Undang Pertanahan 2024 juga mengatur prosedur pengadaan tanah. Oleh karena itu, instansi pemerintah yang berwenang wajib mengirimkan pemberitahuan pengadaan tanah kepada pengguna tanah dan pihak terkait sebelum mengeluarkan keputusan resmi.
Batas waktu pengiriman pemberitahuan ditetapkan paling lambat 90 hari untuk lahan pertanian dan 180 hari untuk lahan non-pertanian.
Poin penting yang perlu diperhatikan adalah bahwa pemberitahuan pengadaan lahan harus mencakup informasi penting seperti: alasan pengadaan, luas area, lokasi, jadwal pelaksanaan, dan rencana investigasi, survei, pengukuran, dan penghitungan. Secara khusus, pemberitahuan tersebut harus secara jelas menyatakan rencana kompensasi, dukungan, dan relokasi, serta rencana relokasi penduduk dari daerah yang terkena dampak.
Peraturan ini bertujuan untuk menjamin hak-hak yang sah, serta hak untuk mengetahui dan memantau, dari orang-orang yang tanahnya sedang diambil alih, sehingga berkontribusi pada peningkatan transparansi dalam pengelolaan lahan.
Sumber: https://baolamdong.vn/10-truong-hop-thu-hoi-dat-vi-muc-dich-quoc-phong-tu-2026-410558.html






Komentar (0)