Foto ilustrasi.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) beberapa waktu lalu menggelar rapat dengar pendapat mengenai laporan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Penanganan Kesulitan dan Hambatan dalam Kegiatan Lelang Properti.
Menurut laporan tersebut, praktik-praktik akhir-akhir ini menunjukkan adanya situasi memanfaatkan kegiatan lelang properti, membayar harga yang luar biasa tinggi dan kemudian tidak membayar tawaran yang menang, atau yang disebut "meninggalkan uang jaminan", berkolusi, menurunkan harga atau berkolusi untuk memanipulasi harga dalam lelang hak guna tanah di beberapa daerah untuk keuntungan pribadi.
Hal ini memengaruhi perkembangan pasar real estat yang sehat, menimbulkan banyak risiko terhadap keamanan dan ketertiban sosial, serta berdampak pada perkembangan sosial ekonomi dan lingkungan investasi dan bisnis.
Hal tersebut terjadi karena beberapa alasan utama, yaitu: harga awal yang ditawarkan lebih rendah dibandingkan harga pasar, sehingga uang muka untuk mengikuti lelang juga rendah (maksimal 20%) sehingga banyak masyarakat dan investor yang tidak membutuhkan tanah ikut serta dalam lelang dengan tujuan mencari keuntungan.
Oleh karena itu, penyusunan Peraturan Pemerintah tentang Penanganan Kesulitan dan Hambatan dalam Kegiatan Lelang Hak Atas Tanah, dimaksudkan agar kesulitan dan hambatan tersebut dapat segera diatasi, sumber daya dalam kegiatan lelang hak atas tanah dapat dimanfaatkan secara optimal, dan penyelenggaraan negara serta pembangunan sosial ekonomi dapat berjalan dengan baik.
Rancangan Resolusi tersebut menetapkan bahwa dalam hal pengalokasian tanah perumahan kepada perorangan, atau dalam hal pengalokasian atau penyewaan tanah untuk melaksanakan proyek investasi, uang muka untuk mengikuti lelang hak guna tanah harus sekurang-kurangnya 10% dan paling banyak 50% dari harga awal.
Dalam rancangan tersebut juga disebutkan secara tegas bahwa pemenang lelang hak guna tanah dalam hal pengalihan hak atas tanah kepada orang pribadi yang melanggar kewajiban membayar harga pemenang lelang, yang berakibat keputusan pembatalan hasil lelang, tergantung pada sifat dan tingkat pelanggarannya... dikenai sanksi larangan mengikuti lelang hak guna tanah dalam hal pengalihan hak atas tanah untuk jangka waktu 6 bulan sampai dengan 5 tahun.
Source: https://vtv.vn/de-xuat-nang-tien-dat-coc-dau-gia-dat-len-50-muc-khoi-diem-10025092514151392.htm
Komentar (0)