Dilarang merokok di tempat kerja
Bertahun-tahun yang lalu, pimpinan Rumah Sakit Paru Pusat menetapkan: "Membangun rumah sakit bebas asap rokok bukan hanya soal mematuhi hukum, tetapi juga soal bertanggung jawab atas kesehatan pasien dan staf medis ." Dari arahan strategis ini, rumah sakit secara proaktif telah menerbitkan serangkaian dokumen dan peraturan khusus untuk menertibkan upaya pencegahan bahaya tembakau secara efektif dan berkelanjutan.

Di bawah arahan langsung Dewan Direksi, seluruh departemen dan kantor telah menandatangani komitmen untuk menerapkan secara ketat peraturan "dilarang merokok di rumah sakit", termasuk kriteria bebas asap rokok dalam peraturan internal, peraturan kompetisi, dan penilaian mutu tahunan. Kepala departemen dan kantor bertanggung jawab langsung kepada Direktur jika merokok terjadi di tempat kerja atau area perawatan. Pendekatan ini telah menciptakan batasan yang jelas dan sekaligus mendorong peran teladan dari tim pimpinan, kader, dan anggota partai.
Saat ini, 100% rambu “Dilarang Merokok” terpasang dengan benar, koridor, area publik, dan kamar pasien sejuk dan bebas asap rokok – menciptakan lingkungan rumah sakit yang bersih dan beradab.
Berhenti merokok – misi melindungi kesehatan masyarakat
Tidak berhenti pada "larangan merokok", Rumah Sakit Paru Pusat juga berfokus pada pelaksanaan kegiatan konseling dan dukungan untuk berhenti merokok sebagai bagian dari misinya untuk melindungi dan memulihkan kesehatan masyarakat.
Pada tahun 2024, Rumah Sakit Paru Pusat mengeluarkan keputusan yang menyetujui daftar 15 staf medis yang berpartisipasi dalam konseling berhenti merokok, terutama dokter dan teknisi dari Departemen Eksplorasi dan Rehabilitasi. Para konselor terlatih dengan baik, memiliki pemahaman yang kuat tentang keterampilan dalam menilai tingkat kecanduan, membuat catatan pemantauan, memberikan konseling personal, dan membantu pasien menentukan peta jalan berhenti merokok yang tepat.
Pada saat yang sama, Rumah Sakit juga telah membangun jaringan kolaborator yang luas di semua departemen, kamar, dan pusat. Para kolaborator berperan sebagai "mata dan telinga" Komite Pengarah sekaligus "jembatan" yang dekat dengan pasien, dengan tugas menyebarkan, mengingatkan, membimbing, dan merujuk orang-orang yang ingin berhenti merokok ke ruang konseling khusus.
Model “tiga tingkat”: Komite Pengarah – Konsultan – Kolaborator telah membantu upaya pencegahan bahaya tembakau di rumah sakit beroperasi secara sinkron, efektif, dan berkelanjutan.
Menurut laporan ringkasan tahun 2024, Rumah Sakit Paru Pusat telah melakukan 1.169 konsultasi singkat, 50 konsultasi mendalam, dan 6 kasus keberhasilan berhenti merokok selama 12 bulan.
Menghadapi kebutuhan untuk mempertahankan lingkungan bebas asap rokok secara berkelanjutan, Dewan Direksi Rumah Sakit Paru Pusat mengarahkan seluruh sistem untuk mengalihkan fokusnya dari "membangun rumah sakit bebas asap rokok" menjadi "membangun budaya bebas asap rokok", yang berarti tidak hanya ketat dalam peraturan tetapi juga terus-menerus dalam kesadaran.
Rumah sakit telah melakukan reorganisasi Komite Pengarah, meningkatkan sumber daya manusia yang terspesialisasi, menyelenggarakan kursus pelatihan untuk berbagi pengalaman konsultasi, sehingga setiap anggota staf medis tidak hanya menjadi propagandis tetapi juga menjadi model hidup sehat.
Target spesifik ditetapkan dengan jelas, seperti berkonsultasi dengan sedikitnya 1.500 pasien setiap tahun, membuat profil untuk lebih dari 100 kasus yang membutuhkan penghentian merokok, dan meningkatkan tingkat keberhasilan berhenti merokok hingga 10-15%.

Selain itu, pekerjaan komunikasi internal telah mengalami inovasi besar-besaran dengan klip pendek, papan reklame, poster, video radio internal, layar elektronik, dll., yang membantu pesan "Dilarang merokok - pilihan orang beradab" menjadi lebih dikenal.
Setiap staf medis dianggap sebagai "propagandis aktif", yang berkontribusi dalam menyebarkan lingkungan medis yang hijau, bersih, dan aman.
Hasil yang dicapai dalam penerapan model "Rumah Sakit Bebas Rokok" telah berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pemeriksaan dan penanganan medis, sekaligus membangun lingkungan kerja yang beradab dan profesional bagi seluruh tenaga medis.
Sumber: https://cand.com.vn/y-te/diem-sang-co-so-y-te-khong-khoi-thuoc-la-i786901/






Komentar (0)