Hindari teh susu dan makanan yang digoreng untuk mengurangi risiko perlemakan hati.
Menurut penelitian terkini, sekitar 10% wanita usia subur menderita penyakit hati berlemak, dan angka ini meningkat tiga kali lipat dalam dekade terakhir.
Perlemakan hati adalah kondisi penumpukan lemak berlebih di hati akibat gangguan metabolisme. Selain itu, perlemakan hati akut dapat terjadi selama kehamilan. Penyebab utamanya adalah ibu hamil mengonsumsi energi berlebih, terutama dari gula dan lemak jenuh, yang menyebabkan resistensi insulin, kenaikan berat badan yang tidak terkontrol, dan penumpukan lemak di hati.

Teh susu atau teh buah dengan tambahan gula, makanan yang digoreng mudah membuat tubuh kelebihan berat badan, sehingga meningkatkan risiko perlemakan hati.
FOTO: AI
Misalnya, seorang ibu hamil memiliki kebutuhan energi sebesar 1.600 kkal, namun ia mengonsumsi tambahan 400 kkal dari makanan di luar jam makan seperti minum teh susu atau teh buah dengan tambahan gula, gorengan, sehingga total asupan energi hariannya menjadi lebih dari 2.000 kkal, maka risiko terjadinya perlemakan hati akan meningkat.
Selain itu, kelebihan berat badan sebelum kehamilan atau menderita diabetes gestasional meningkatkan risiko timbulnya perlemakan hati selama kehamilan.
Ibu hamil dengan perlemakan hati sering merasa lelah, nyeri di perut bagian kanan, dan mungkin mengalami penyakit kuning ringan serta menguningnya iris (bagian putih mata). Ini merupakan tanda kerusakan hati.
Risiko serius meliputi: diabetes gestasional, preeklamsia, perdarahan pascapersalinan, dan kelahiran prematur. Bayi yang lahir berisiko mengalami obesitas atau penyakit metabolik di kemudian hari. Ibu dengan perlemakan hati memiliki risiko komplikasi dua kali lipat dibandingkan ibu normal.
Nutrisi yang tepat
Saat ini belum ada obat khusus untuk mengobati penyakit hati berlemak yang aman selama kehamilan. Pemantauan ketat diperlukan untuk mengelola komplikasi, terutama pada penyakit hati berlemak akut yang memiliki tanda-tanda berbahaya yang mengancam keselamatan ibu dan janin. Di saat yang sama, gula darah dan tekanan darah ibu perlu dikontrol.
Wanita hamil perlu mengendalikan pola makan dan menjalani gaya hidup sehat untuk mencegah dan membatasi perkembangan penyakit hati berlemak.
Pola makan yang harus diikuti: makan sayur secukupnya, makan 3-4 unit sayur setiap hari (setiap unit setara dengan 80 gram (jumlah sayur sebelum dimasak); makan 3-4 unit buah setiap hari (setiap unit setara dengan 80 gram buah yang sudah dikupas, dapat langsung dimakan). Pada saat yang sama, jangan menambahkan gula pada makanan dan minuman.
Protein perlu dimakan 5 - 8 unit (setiap unit adalah 7 gram protein)/hari, yang merupakan protein sehat seperti ikan, telur, ayam, babi, dan sapi.
Batasi asupan garam hingga kurang dari 5 gram (termasuk garam yang sudah ada dalam makanan). Oleh karena itu, batasi penambahan garam saat menyiapkan makanan dan perhatikan makanan yang sudah tinggi garam seperti makanan kaleng dan makanan asin.
Lemak sebaiknya berasal dari sumber alami pada tumbuhan (seperti kacang tanah, wijen, kacang macadamia, kenari) atau dari ikan (seperti perut ikan, terutama ikan berlemak seperti ikan basa, ikan lele...)
Pada saat yang sama, menjaga berat badan yang wajar sebelum kehamilan (menurunkan berat badan sebelum kehamilan jika kelebihan berat badan) dan melakukan olahraga ringan dan teratur (seperti mengayunkan lengan di tempat, berjalan ringan di sekitar tempat kerja, mengerjakan pekerjaan rumah, dll.) semuanya membantu mengurangi risiko perlemakan hati dan efek berbahaya yang disebabkan oleh perlemakan hati.
Ibu hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dan ahli gizi serta menerapkan pola hidup sehat agar kehamilannya aman dan sehat.
Sumber: https://thanhnien.vn/tra-sua-lam-tang-nguy-co-gan-nhiem-mo-185251103191201651.htm






Komentar (0)