Musim panas adalah puncak musim turis di Tiongkok, dan orang-orang sering memilih tur grup yang murah. Namun, baru-baru ini terungkap bahwa beberapa agen perjalanan di provinsi barat daya Yunnan tidak menerima jurnalis dalam tur grup.
Dikenal karena budaya dan lanskapnya yang beragam, Yunnan juga terkenal dengan tur berbiaya rendahnya, di mana pelanggan dipaksa untuk membeli suvenir dari toko-toko lokal. Menyusul reaksi publik, perusahaan tur memberlakukan pembatasan pada jurnalis untuk mengurangi risiko praktik bisnis mereka yang meragukan terbongkar.
Turis di kota kuno Dukezong di Shangri-La, provinsi Yunnan
Menyamar sebagai pelanggan, seorang reporter Sixth Tone mengonfirmasi bahwa beberapa perusahaan perjalanan di Yunnan memiliki pembatasan seperti itu terhadap jurnalis.
"Sejujurnya, kami takut melayani jurnalis," kata seorang staf layanan pelanggan di Agen Perjalanan Internasional Tiongkok di ibu kota provinsi Kunming. "Kami takut terekspos jika tidak melayani pelanggan dengan baik selama perjalanan."
Perwakilan tersebut mengatakan kemungkinan besar para jurnalis akan merasa malu untuk melaporkan tur tersebut, terutama selama musim panas yang sibuk. Seorang manajer layanan pelanggan di perusahaan tersebut mengatakan kepada media bahwa mereka juga melarang pengacara dan "profesional sensitif" lainnya untuk membeli tur tersebut.
Namun, China International Tourism kemudian secara terbuka membantah menolak memberikan layanan kepada jurnalis dan pengacara.
Sebagian besar agen perjalanan di Tiongkok menawarkan tur murah yang mencakup kunjungan wajib ke toko-toko lokal, dan mendapatkan komisi atas setiap pembelian yang dilakukan di sana. China International Travel menawarkan paket tur enam hari ke Yunnan yang mencakup kunjungan ke toko-toko perak lokal dan pusat distribusi spirulina obat seharga 1.380 yuan ($190) per orang, sementara tur yang sama tanpa kunjungan ke toko-toko ini berharga 2.160 yuan per orang.
Perusahaan tersebut menyarankan agar jurnalis memilih opsi yang lebih mahal atau bepergian sendiri. Perusahaan lain, Kunming Comfort Travel Service, juga memberi tahu Sixth Tone bahwa jurnalis sebaiknya bepergian sendiri.
Video yang beredar daring dalam beberapa minggu terakhir menunjukkan pemandu wisata Yunnan menghina pelanggan yang menolak melakukan pembelian atau tidur di bus wisata alih-alih memasuki toko.
Zhang Weiping, seorang pengacara di Firma Hukum Guangdong Pingwei, mengatakan Undang-Undang Pariwisata Tiongkok dan Undang-Undang Perlindungan Hak dan Kepentingan Konsumen tidak mengizinkan diskriminasi terhadap konsumen berdasarkan pekerjaan.
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Yunnan mengatakan pihaknya sedang menyelidiki insiden tersebut.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)