Kota Ho Chi Minh Modern setelah 50 tahun reunifikasi nasional

Pada tanggal 2 Juli 1976, Kota Saigon - Gia Dinh secara resmi diberi nama Presiden Ho Chi Minh. Sepanjang sejarah pembangunannya yang panjang, banyak karya dan simbol yang abadi dikenang oleh waktu, menjadi saksi tonggak sejarah dan perubahan kota ini, seperti Komite Rakyat Kota Ho Chi Minh, Kantor Pos Pusat, Katedral Notre Dame,...

Aula Reunifikasi (Istana Kemerdekaan) adalah salah satu bangunan bersejarah di Kota Ho Chi Minh. Tempat ini menjadi saksi peristiwa bersejarah penting pada 30 April 1975, yaitu Kampanye Ho Chi Minh - puncak Serangan Umum dan Pemberontakan pada musim semi tahun 1975.

Markas besar Dewan Rakyat dan Komite Rakyat Kota Ho Chi Minh di Jalan Le Thanh Ton merupakan karya arsitektur kuno dan megah yang dibangun selama masa kolonial Prancis dengan gaya arsitektur Barok yang canggih; bangunan ini menonjol dengan detail pahatannya yang halus dan penampilannya yang khidmat, sehingga menjadi simbol arsitektur kota.

Kantor Pos Pusat adalah salah satu karya arsitektur khas Prancis yang terletak tepat di sebelah Katedral Notre Dame. Bangunan ini dirancang oleh arsitek Villedieu dan asistennya Foulhoux, menonjol dengan kubahnya yang besar, sistem jendela melengkung, lantai keramik klasik, dan dua peta sejarah besar yang dilukis di dinding tepat di pintu masuk utama.

Dermaga Nha Rong menjadi saksi sejarah, menandai langkah pertama Presiden Ho Chi Minh dalam perjalanannya mencari cara menyelamatkan negara.

Dibangun pada tahun 1914, Pasar Ben Thanh bukan hanya pusat perdagangan, tetapi juga warisan budaya kota, yang menjadi saksi berbagai pasang surut sejarah. Pasar Ben Thanh telah menyaksikan banyak perubahan dan menjadi bukti nyata sejarah dan perkembangan Kota Ho Chi Minh.

Kota Ho Chi Minh pada hari-hari April yang bersejarah lebih ramai dari sebelumnya ketika di mana-mana cerah dengan bendera dan bunga.

Dari kota yang memiliki jejak sejarah, Kota Ho Chi Minh perlahan bertransformasi menjadi pusat keuangan, teknologi, dan kreatif di Asia Tenggara. Dilihat dari atas, serangkaian gedung pencakar langit, simbol-simbol modern yang mengesankan, menandai Sungai Saigon.

Dengan urbanisasi yang pesat dan kebijakan investasi yang metodis, Kota Ho Chi Minh terus menegaskan perannya sebagai lokomotif ekonomi negara, siap merintis era baru - era perjuangan menuju pembangunan yang kaya dan sejahtera.

Alun-Alun Me Linh, Distrik 1, dianggap sebagai "jantung" tepi barat Sungai Saigon. Alun-alun ini merupakan persimpangan 6 jalan (dari kiri ke kanan) termasuk Ton Duc Thang, Ngo Duc Ke, Ho Huan Nghiep, Phan Van Dat, Hai Ba Trung, dan Thi Sach. Di sekitar bundaran terdapat banyak gedung perkantoran, hotel-hotel mewah, dan di tengahnya terdapat danau buatan dengan patung Tran Hung Dao.

Bangunan-bangunan tinggi dan kawasan perkotaan yang cerdas menggambarkan kota yang muda dan modern.

Kawasan perkotaan Sala yang mengesankan - kawasan perumahan mewah pertama di Thu Thiem (Kota Thu Duc) dengan ruang hijau yang luas dan sistem utilitas yang sinkron. Kawasan ini berkontribusi pada strategi pengembangan kota berkelanjutan, di mana alam berpadu dengan modernitas.

Kawasan Perkotaan Phu My Hung (Distrik 7) merupakan kawasan perkotaan percontohan pertama di negara ini. Hingga kini, Phu My Hung telah menjadi pusat keuangan, komersial, jasa, industri, dan pendidikan... di wilayah selatan Kota Ho Chi Minh.

Dalam gambar, Crescent Lake dibangun untuk mensimulasikan Teluk Singapura, yang bertindak sebagai "jantung komunitas" yang menghubungkan dan menyelaraskan dengan seluruh wilayah perkotaan Saigon Selatan.

Sistem transportasi yang beragam, mulai dari jalan raya, jalur air, hingga kereta api perkotaan... semakin mewarnai kota yang dinamai Paman Ho. Dalam foto, Jembatan Phu My - jembatan kabel terbesar di Kota Ho Chi Minh yang menghubungkan Distrik 7 dengan Kota Thu Duc - tampak menonjol di tepi sungai yang hijau.

Jalur Metro 1 Ben Thanh - Suoi Tien akan resmi beroperasi pada akhir tahun 2024, menandai langkah baru dalam pengembangan infrastruktur transportasi Kota Ho Chi Minh. Dengan total investasi sekitar 43,7 triliun VND, Jalur Metro 1 memiliki panjang 19,7 km, melewati 3 stasiun bawah tanah dan 11 stasiun layang, menghubungkan pusat Distrik 1 dengan bagian timur kota.

Harapan akan kota yang beradab, modern, dengan sistem transportasi umum yang hijau, layak huni, dan berbagai fasilitasnya perlahan mulai terwujud.

Nhieu Loc - Kanal Thi Nghe, panjangnya hampir 10 km, mengalir melalui distrik 1, 3, Binh Thanh, Phu Nhuan, Tan Binh, dan bermuara di Sungai Saigon.

Pada tahun 1993, Kota Ho Chi Minh mulai merenovasi kanal dan membangun dua jalur, Hoang Sa dan Truong Sa, yang membentang di sepanjang kanal dengan total investasi lebih dari VND8.600 miliar. Ketika proyek ini dilaksanakan, ribuan rumah bobrok dikosongkan dan hampir 7.000 rumah tangga direlokasi. Kanal dikeruk dengan hampir 1,1 juta meter kubik tanah, hampir 16 kilometer tanggul dipasang, 9 kilometer saluran pembuangan dibangun, jembatan diperkuat, pompa berkapasitas tinggi dipasang, dan jalan di kedua sisi dibangun...

Hingga saat ini, kanal hijau yang mengalir di seputar pusat kota tidak hanya menjadi daya tarik utama kota, tetapi juga memperbaiki lingkungan dan memperindah kawasan kota.

Selama 50 tahun terakhir, dari tempat yang sulit setelah perang, kota ini telah bangkit menjadi pusat ekonomi utama, dianggap sebagai kota dengan gedung-gedung tinggi modern, Kota Ho Chi Minh layak mendapat julukan "Mutiara Timur Jauh".

Nguyen Hue - Vietnamnet.vn

Sumber: https://vietnamnet.vn/do-thi-tphcm-hien-dai-sau-50-nam-dat-nuoc-thong-nhat-2396453.html