Pelajaran dari Piala AFF 2024
Mantan Wakil Presiden VFF, Duong Vu Lam, berkomentar: "Sekilas, tim Filipina bermain sangat sederhana, dengan banyak umpan panjang dan banyak bola tinggi. Gaya bermain ini tidak terlalu rumit, tetapi tim Vietnam tetap menghadapi kesulitan karena gaya bermain tersebut. Pertama, pemain Vietnam kurang beruntung dalam hal fisik dan kurang piawai dalam duel udara. Kedua, gaya bermain pemain Filipina yang sederhana dan agak meninabobokan inilah yang menipu pemain Vietnam. Kami kehilangan fokus karena gaya bermain ini, jadi terkadang kami dihukum karena kurangnya fokus tersebut."
Pelatih Kim Sang-sik tidak melupakan lawannya, Filipina - Foto: Ngoc Linh
Di Piala AFF 2024, tim Filipina hampir membuat tim Vietnam kalah. Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Rizal Memorial (Manila, Filipina) pada 18 Desember tahun lalu, Filipina lebih banyak memainkan bola-bola panjang dan bola-bola tinggi, sebelum akhirnya tim Vietnam kebobolan gol akibat bola-bola tinggi tersebut.
Pada menit ke-68, bola melayang tinggi ke kotak penalti tim Vietnam. Bek kami kurang sigap menghalau bola, sehingga bola langsung mengarah ke posisi Gayoso. Dalam posisi yang menguntungkan, pemain Filipina tersebut menendang bola ke gawang tim Vietnam, membawa Filipina unggul 1-0.
Sebelum pertandingan semifinal, apa pendapat pelatih U.23 Vietnam dan U.23 Filipina tentang lawan mereka?
Selama pertandingan, tim asuhan pelatih Kim Sang-sik juga menghadapi banyak kesulitan melawan gaya menekan para pemain Filipina. Para pemain tim ini memiliki kekuatan fisik yang baik dan tidak takut bertabrakan, sehingga mereka seringkali menempatkan pemain Vietnam dalam posisi yang kurang menguntungkan dalam duel satu lawan satu. Baru pada menit ke-7 injury time babak kedua, Doan Ngoc Tan mencetak gol penyeimbang 1-1 untuk tim Vietnam, melalui situasi yang cukup beruntung.
Solusi untuk mengatasi lawan U.23 Filipina
Oleh karena itu, konfrontasi dengan tim U-23 Filipina pada 25 Juli dipastikan tidak akan mudah bagi tim U-23 Vietnam. Pelatih Kim Sang-sik tidak melupakan pelajaran dari pertandingan di Piala AFF 2024. Untuk mengatasi pertahanan U-23 Filipina yang tinggi dan kuat secara fisik, para pemain U-23 Vietnam harus bermain lebih cepat, mengoper bola dengan lebih sedikit sentuhan, dan menguasai bola dengan lebih tegas dan akurat dibandingkan di pertandingan penyisihan grup.
U.23 Vietnam perlu lebih baik dalam bertahan di bola-bola tinggi - Foto: Ngoc Linh
Mantan Wakil Presiden VFF, Duong Vu Lam, berpesan: "Pemain Vietnam lebih kuat dari lawan mereka dalam hal teknik, dan lebih mahir daripada pemain Filipina dalam hal koordinasi, karena kami telah berlatih lebih banyak dan berkompetisi bersama di banyak turnamen. Oleh karena itu, kami harus meningkatkan kekuatan kami dalam penguasaan bola. Selain itu, fakta bahwa semifinal turnamen U-23 Asia Tenggara akan dimainkan di lapangan rumput alami di Jakarta akan lebih membantu pemain Vietnam daripada harus bermain di lapangan rumput sintetis di Manila pada Piala AFF 2024. Hal-hal tersebut dapat membantu pemain Vietnam lebih percaya diri dalam koordinasi. Saya pikir peluang U-23 Vietnam mencapai final lebih besar daripada U-23 Filipina."
Artinya, jika U-23 Vietnam bermain dengan kekuatan penuh, sekaligus waspada terhadap bola-bola tinggi lawan, pertahanan U-23 Vietnam lebih baik dalam menjaga dan menutup pertahanan dibandingkan di pertandingan penyisihan grup, tim asuhan pelatih Kim Sang-sik akan memiliki keunggulan atas lawan.
Saksikan pertandingan lengkap Kejuaraan Sepak Bola Asia Tenggara U.23 Mandiri Cup™ 2025 secara langsung diFPT Play, kunjungi http://fptplay.vn
Sumber: https://thanhnien.vn/doi-tuyen-philippines-tung-khien-viet-nam-khon-kho-hlv-kim-sang-sik-can-co-doi-sach-nong-185250724131904109.htm
Komentar (0)