Tim Vietnam MENGUMPULKAN POIN
Meskipun turun 1 peringkat di peringkat FIFA (ke-114), skor tim Vietnam masih bertahan di angka 1.169,92. Pasalnya, Hoang Duc dan rekan-rekannya hanya memainkan 2 pertandingan persahabatan internal melawan Nam Dinh Club (kalah 0-4) dan Hanoi Police Club (menang 4-3). Fokus Pelatih Kim Sang-sik, serta sepak bola Vietnam, sepenuhnya tertuju pada tim U-23 Vietnam pada bulan September. Kini saatnya kembali ke tim nasional, yang masih menjadi wajah sepak bola.
Tim Vietnam pernah masuk dalam 100 besar FIFA (terutama dari posisi 95 hingga 99) selama 4 tahun di bawah asuhan pelatih Park Hang-seo, kemudian turun dari posisi puncak ini pada awal tahun 2024 dengan kekalahan beruntun yang berlangsung dari kualifikasi Piala Dunia 2026 hingga Piala Asia 2023 saat pelatih Philippe Troussier masih bertugas.
Peringkat hanya sedikit membaik ketika tim Vietnam memenangkan 7/8 pertandingan untuk menjuarai Piala AFF 2024. Namun, dengan perolehan poin yang terbatas di arena Asia Tenggara, anak-anak asuh Kim Sang-sik masih berada di sekitar posisi 115 atau lebih rendah. Kekalahan 0-4 dari Malaysia semakin mempersempit posisi tim Vietnam, tidak lagi lebih unggul dari Indonesia maupun Malaysia dalam hal peringkat.

Tim Vietnam perlu bangkit lagi
FOTO: Ngoc Linh
Hal ini perlu ditingkatkan, karena dengan posisi yang baik (sebaiknya di 100 besar peringkat FIFA), tim Vietnam akan ditempatkan di grup unggulan tinggi di arena Asia seperti kualifikasi Piala Asia dan Piala Dunia. Jika berada di Grup 1 atau 2, anak didik Pak Kim memiliki peluang untuk masuk ke grup yang sesuai. Jika mereka terdegradasi ke Grup 3, risiko berada di grup yang sulit akan jauh lebih tinggi. Tim-tim di Grup 3 dan 4 hampir tidak pernah memiliki peluang untuk lolos ke Piala Dunia atau Piala Asia, kecuali Indonesia, berkat transformasi pemain naturalisasi.
Tim Vietnam menargetkan putaran final Piala Asia 2027 (jika mereka mengalahkan Malaysia) dan kualifikasi Piala Dunia 2030, di mana peringkat FIFA memainkan peran kunci. Oleh karena itu, periode akhir 2025 hingga pertengahan 2026 merupakan kesempatan bagi pelatih Kim Sang-sik dan anak-anak didiknya untuk mengumpulkan poin "total", guna membangun fondasi yang kokoh untuk masa depan.
BERSATU-SATUNYA UNTUK SETIAP PERTANDINGAN
Mulai sekarang hingga pertengahan 2026, tim Vietnam akan menjalani kualifikasi Piala Asia 2027 dengan pertandingan melawan Nepal (2 pertandingan pada Oktober 2025), Laos (November 2025), dan Malaysia (Maret 2026). Setelah itu, tim akan berpartisipasi dalam Piala AFF 2026, di mana Tuan Kim dan timnya akan menjalani setidaknya 4 pertandingan penyisihan grup.
Karena Laos, Nepal, dan Malaysia berada di bawah tim Vietnam dalam peringkat FIFA, para pemain kami hanya akan mendapatkan sedikit poin untuk setiap kemenangan. Sebaliknya, jika kalah, mereka akan kehilangan banyak poin. Misalnya, tim Vietnam kehilangan 13,99 poin setelah kalah 0-4 dari Malaysia, atau sebelumnya, kekalahan ganda (0-1 dan 0-3) dari Indonesia menyebabkan tim kehilangan 30,03 poin, turun 9 peringkat dalam peringkat FIFA.
Oleh karena itu, inilah saatnya untuk memfokuskan seluruh kekuatan Anda pada setiap pertandingan. Peluang di kualifikasi Piala Asia 2027 masih terbuka, karena jika tim Vietnam meraih 9 poin penuh melawan Nepal (2 pertandingan) dan Laos, sementara Malaysia tidak dapat memenangkan semua 3 pertandingan, pelatih Kim Sang-sik dan timnya akan kembali memegang kendali (mengalahkan Malaysia pada Maret 2026 akan memastikan tiket). Tugas tim Vietnam adalah melupakan kekalahan telak di Bukit Jalil dan memulai kembali.
Dua pertandingan kandang melawan tim yang lebih lemah, Nepal (9 Oktober di Stadion Binh Duong dan 14 Oktober di Stadion Thong Nhat) menjadi kesempatan bagi pelatih Kim Sang-sik untuk menyegarkan skuad dan bereksperimen. Tentu saja, Kim tetap memprioritaskan para veteran, mereka yang memiliki pengalaman internasional dan tidak membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan ritme permainan. Namun, perlu diingat bahwa tim U-23 telah memiliki waktu 2 bulan, dengan 7 pertandingan, untuk menyerap filosofi pelatih Korea tersebut. Dua bulan latihan bersama U-23 Vietnam membantu Kim memahami kemampuan anak didiknya, dan sebagai imbalannya, para pemain juga terbiasa dengan gaya kepelatihan dan tuntutannya yang keras. Dengan energi dari generasi muda, tim Vietnam akan mengambil langkah-langkah kecil dan sabar untuk kembali ke posisi yang seharusnya di peringkat FIFA.
Sumber: https://thanhnien.vn/doi-tuyen-viet-nam-tan-cong-vao-bang-xep-hang-fifa-185250919225542214.htm






Komentar (0)