Nilai tukar rubel Rusia terhadap dolar AS dan yuan Tiongkok mencapai titik terendah dalam satu tahun terakhir pekan lalu. Pada hari Kamis, rubel jatuh ke level 97 rubel per dolar, level terendah sejak Oktober 2023. Di saat yang sama, nilai tukar rubel-yuan Tiongkok juga jatuh ke level 13,72 rubel per yuan, level terendah dalam setahun terakhir.
Uang kertas 5000 Rubel Rusia. Foto: Shutterstock
Tekanan pada rubel meningkat karena Rusia menghadapi berakhirnya lisensi utama dari Departemen Keuangan AS yang mengizinkan transaksi dari beberapa lembaga keuangan Rusia.
Lisensi ini, yang dijadwalkan berakhir pada tanggal 12 Oktober, telah membantu menjaga transaksi antara Bursa Moskow dan Pusat Pembayaran Nasional, yang memungkinkan transaksi ini berkurang secara bertahap alih-alih ditangguhkan secara tiba-tiba.
Saat ini, perdagangan dolar dan euro telah ditangguhkan di Bursa Moskow, tetapi kemungkinan transaksi dengan bank-bank China juga akan dibatasi setelah lisensi Departemen Keuangan AS berakhir, yang dapat mengurangi pasokan yuan ke Rusia, Reuters melaporkan bulan lalu.
Bank-bank Rusia hampir kehabisan cadangan yuan, karena banyak bank Tiongkok menjadi khawatir berbisnis dengan Rusia akibat pengetatan sanksi AS. Sebagian besar bank Tiongkok telah berhenti memproses transaksi dari Rusia, menyebabkan bisnis-bisnis Rusia dengan miliaran dolar terblokir tahun ini akibat masalah pembayaran di luar negeri, menurut data dari bank sentral Rusia.
Pembatasan baru ini akan menambah tantangan besar bagi ekonomi Rusia, yang semakin terisolasi dari pasar global sejak Rusia memulai konflik di Ukraina pada tahun 2022.
Meski demikian, seorang peneliti di lembaga pemikir independen mengatakan ekonomi Rusia kemungkinan akan terus berfungsi selama beberapa tahun sebelum menghadapi masalah anggaran besar.
Dung Phan (Menurut Markets Insider)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/dong-rup-nga-cham-muc-thap-nhat-trong-mot-nam-so-voi-do-la-va-nhan-dan-te-post316347.html
Komentar (0)