Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), yang didirikan pada tahun 1961, saat ini beranggotakan 38 negara, yang sebagian besar merupakan negara-negara maju terkemuka di dunia. OECD merupakan organisasi terkemuka dalam riset dan konsultasi kebijakan sosial-ekonomi bagi pemerintah, yang menghubungkan dan mendorong pembangunan mekanisme tata kelola global di bidang keuangan, perpajakan, pertumbuhan hijau, dan sebagainya. Hubungan kerja sama antara Vietnam dan OECD telah berkembang pesat selama dekade terakhir dan semakin mendalam, substansial, dan efektif, serta membawa manfaat bagi Vietnam dan kawasan Asia Tenggara.
Pada bulan Maret 2008, Vietnam resmi menjadi anggota Pusat Pengembangan OECD dan sejak tahun 2012, Vietnam selalu membangun rencana kerja sama bilateral dengan OECD dalam setiap fase: 2012-2015; 2016-2020 dan 2021-2025.
Wakil Perdana Menteri Tran Luu Quang dan para delegasi yang menghadiri Konferensi. Foto: VNA
Dalam beberapa tahun terakhir, kerja sama antara Vietnam dan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) telah berkembang pesat ke arah yang semakin praktis dan efektif. Selain itu, Vietnam juga semakin aktif dalam menyumbangkan berbagai inisiatif berharga, membantu mempromosikan Program OECD untuk Asia Tenggara, sehingga meningkatkan kualitas reformasi model ekonomi di kawasan tersebut.
Berbicara pada Forum Tingkat Menteri OECD-Asia Tenggara tahun ini, yang diselenggarakan di Hanoi (26-27 Oktober), dengan tema "Investasi Berkelanjutan dan Berkualitas: Dorongan Baru bagi Kemitraan OECD-Asia Tenggara", Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann menyebut Vietnam sebagai contoh khas kerja sama yang semakin terspesialisasi dan berkualitas antara OECD dan negara-negara lain: Contohnya adalah Pedoman Uji Tuntas Rantai Pasokan yang Bertanggung Jawab untuk Sektor Tekstil dan Alas Kaki Vietnam, yang dikembangkan oleh OECD, yang telah memenuhi harapan yang jelas, sekaligus memastikan penghormatan terhadap keberlanjutan lingkungan dan sosial.
Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann berbicara di Forum Tingkat Menteri OECD-Asia Tenggara tahun ini. Foto: VNA
Tak hanya meningkatkan kualitas kerja sama bilateral dengan OECD, Vietnam juga semakin proaktif dan aktif memberikan kontribusi lebih besar terhadap kerja sama antara OECD dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Sejak 2014, ketika OECD meluncurkan Program Regional Asia Tenggara (SEARP) untuk mendukung proses reformasi ekonomi negara-negara di kawasan tersebut, Vietnam selalu menjadi anggota aktif. Dalam beberapa tahun terakhir, Vietnam telah menyelenggarakan serangkaian dialog kebijakan penting antara OECD dan ASEAN, seperti: Forum “Meningkatkan Produktivitas dengan Pembangunan Inklusif di Asia Tenggara” (Juni 2016); Forum Tingkat Menteri OECD-Asia Tenggara (Oktober 2022) di Hanoi dengan tema “Konektivitas Regional: Mempromosikan Kemitraan Menuju Rantai Pasokan yang Tangguh dan Berkelanjutan” dan Forum Tingkat Menteri OECD-Asia Tenggara tahun ini, dengan tema investasi berkelanjutan dan berkualitas.
Bersama Australia, Vietnam saat ini menjabat sebagai ketua bersama SEARP untuk periode 2022-2025. Dalam posisi ini, Vietnam senantiasa proaktif dalam memberikan kontribusi. Baru-baru ini, pada Forum Tingkat Menteri OECD-Asia Tenggara yang dibuka pada 26 Oktober di Hanoi, Wakil Perdana Menteri Tran Luu Quang mengusulkan lima orientasi untuk mendorong investasi OECD-ASEAN, sekaligus memperkenalkan perspektif investasi Vietnam. Hal ini dianggap sebagai kontribusi bagi diskusi mengenai investasi berkelanjutan dan berkualitas antara OECD dan ASEAN: Pertama, melindungi hak dan kepentingan investor yang sah. Kedua, mendampingi pelaku usaha mengatasi kesulitan. Ketiga, menciptakan lingkungan dan ekosistem produksi serta bisnis yang setara, transparan, sehat, dan berkelanjutan. Kami yakin hal ini akan menjadi landasan bagi peningkatan kerja sama investasi berkualitas tinggi antara Vietnam, OECD, dan negara-negara ASEAN.
Pencapaian dan inisiatif ekonomi Vietnam yang mengesankan sangat diapresiasi oleh OECD. Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann, menilai Vietnam sebagai titik terang dalam pembangunan ekonomi di tengah kondisi ekonomi global yang suram. Dalam laporan yang disiapkan untuk Forum Investasi OECD-Vietnam, yang diselenggarakan pada 27 Oktober di Hanoi, OECD juga menyatakan bahwa Vietnam bergerak ke arah yang positif dalam memenuhi standar investasi tinggi yang ditetapkan oleh OECD dalam "Deklarasi tentang Investasi Internasional dan Perusahaan Transnasional", sebuah dokumen yang sangat bergengsi di kalangan investor internasional.
OECD menyatakan bahwa Vietnam adalah salah satu negara yang paling gigih dalam melakukan reformasi, dengan kemajuan signifikan dalam hal lingkungan investasi yang transparan serta perilaku bisnis yang bertanggung jawab (RBC). Faktor-faktor inilah yang membantu Vietnam semakin meningkatkan perannya dalam memengaruhi kebijakan reformasi penting di kawasan.
Vietnam.vn






Komentar (0)